Jumat 20 Mar 2020 09:54 WIB

Tekan Harga, Produsen Gula Gelar Operasi Pasar

Produsen gula Rose Brand menggelontorkan 5 ton gula pasir untuk operasi pasar.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang menata gula pasir jualannya di salah satu pasar tradsional di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (12/3/2020).(Antara/Febri Angga Palguna)
Foto: Antara/Febri Angga Palguna
Pedagang menata gula pasir jualannya di salah satu pasar tradsional di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (12/3/2020).(Antara/Febri Angga Palguna)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sungai Budi Group menekan harga gula pasir dengan melakukan operasi pasar di berbagai pasar wilayah DKI Jakarta. Saat ini, harga gula pasir di sejumlah pasar mengalami lonjakan tinggi di atas Rp 17 ribu per kilo gram.

Marketing Sungai Budi Group John Adrian mengatakan operasi pasar untuk hari ini dilaksanakan di Pasar Cengkareng dan Kebayoran Lama, dengan jumlah lima ton gula pasir. "Kami menjual harga gula pasir ke masyarakat Rp 12.500 per kilo gram," ujarnya dalam keterangan tulis di Jakarta, Jumat (20/3).

Baca Juga

John berharap penjualan gula pasir Rp 12.500 per kilo gram yang dilakukan perusahaan, dapat diikuti pedagang di pasar dengan menjual komoditas tersebut sesuai harga acuan tingkat konsumen.

"Pemerintah sudah menentukan harga eceren tertinggi Rp 12.500 per kilonya. Jadi harapan kami, supaya pedagang di pasar tidak menjual lebih dari harga tersebut," ucapnya.

 

Produsen gula pasir dengan label Rose Brand tersebut, akan menggelar operasi pasar selama satu bulan yang bekerja sama dengan Satgas Pangan Mabes Polri dan Kementerian Perdagangan.

"Rencana satu bulan operasi pasar, besok di Pasar Petojo dan Kramat Jati. Tapi kalau harga sudah stabil, kami berhenti," ucapnya.

Dalam menjual gula pasir saat operasi pasar, kata John, perusahaan membatasi dua kilogram bagi satu orang. Hal tersebut, dilakukan untuk menghindari praktik menjual kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement