Kamis 19 Mar 2020 23:07 WIB

Surakarta Turunkan Sembilan Tim Sterilisasi Cegah Corona

Sembilan tim diturunkan untuk penyemprotan disinfektan di puluhan titik di Kota Solo

Sejumlah kantor pelayanan publik disemprot cairan disinfektan. Ilustrasi
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Sejumlah kantor pelayanan publik disemprot cairan disinfektan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Surakarta menurunkan sembilan tim gabungan sterilisasi untuk kegiatan penyemprotan disinfektan di puluhan titik untuk mencegah penyebaran corona virus disease (Covid-19), di Kota Solo, Kamis (19/3).

Petugas gabungan yang terbagi sembilan tim penyemprotan disinfektan tersebut antara lain, dari TNI ada dua kelompok, Polri, Damkar, Dispertan, DLH, BPBD, Satpol PP, dan relawan setempat.

Menurut Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo kegiatan melawan penyebaran virus corona yang terpenting anggota TNI, Polri bersama rakyat bersama-sama bergotong royong, setiap hari dilakukan penyemprotan disinfektan, sekaligus sosialisasi kepada masyarakat.

Menurut Rudyatmo virus corona bisa dilawan mulai dari diri sendiri dengan pola hidup bersih dan sehat. Pada Kamis ini, ada sembilan tim melakukan penyemprotan disinfektan ke tempat-tempat ibadah, kantor pelayanan masyarakat, sekolah dan fasilitas publik lainnya.

 

Menurut Rudyatmo setiap tim rata-rata melayani penyemprotan disinfektan sebanyak lima titik setiap hari. Petugas tim dari TNI ada dua, Polri, Damkar, Dispertan, DLH, BPBD, Satpol PP, dan relawan.

Misalnya Tim Damkar Kota Surakarta melakukan penyemprotan di Gereja Purbayan, SD Loji Wetan, Kantor Dempom, SD Marsudirini, SD Pengudi Luhur, SMP Theresia. Tim dari TNI di SMPN 15, 7, 12, SMK 2, 6, SMAN 4, gerung warastratama, SMP/AMA Ursulin, dan SMA Santo Yosep.

Tim dari Polri melakukan penyemprotan di Kantor Bank Jateng, SMP 3, 5, 10, dan Gedung Batari, Tim Dispertan di Kantor Kalurahan Kamoung Sewu, Purwodiningrat, Jagalan, Sudiroprajan, Jebres, sedangkan DLH melakukan di Kalurahan Punggawan, ketelanm, Mangkubumen, Kestalan, Timuran.

Tim BPBD di Kalurahan Penumping, Bumi, Sondakan, Purwosari, kantor Kecamatan Laweyan, Gereja Penumping. Tim Satpol PP di Kalurahan Semanggi, Sangkrah, Joyosuran, Pasar Kliwon, Baluwardi, dan Kecamatan Pasar Kliwon. Tim relawan di SD Banyuanyar, SD Banyuanyar, Sumber, SMP 17, Kantor Depag, BPJS, PKPN, Metrologi, kalurahan Sumber, dan SMK BK.

"Kegiatan gotong royong penyemprotan disinfektan ini, semua didanai oleh Pemerintah Kota Surakarta. Kami melayani semua masyarakat yang membutuhkan sterilisasi dari virus corona," katanya.

Menyinggung soal seorang warga Solo yang meninggal dunia akibat COVID-19, Rudyatmo menjelaskan, di Solo sudah jelas dilakukan dengan dikarantina mandiri selama 14 hari sebanyak 65 orang yang melakukan kontak langsung dengan yang bersangkutan.

"Warga yang dikarantina mandiri tidak boleh keluar dari rumahnya, dan logistik dikirim oleh Pemkot," katanya.

Dandim 0735/Surakarta Letkol Inf Wiyata Sempana Aji menambah TNI menghadapi kasus corona langkah-langkah yang dilakukan secara prefentif mendukung apa yang dilakukan oleh Pemkot Surakarta dalam rangka pencegahan COVID-19, dengan prilaku hidup sehat internal.

Selain itu, pihaknya juga ikut melaksanakan penyemprotan disinfektan ke tempat-tempat ibadah, sekolah, dan faslitas umum lainnya di Kota Solo.

"Kami pada penanganan karantina mandiri, TNI membantu Dinas Kesehatan Surakarta untuk melaksanakan tracking atau penelusuran riwayat warga sehingga lebih mudah dan cepat diselesaikan," katanya.

Kendati demikian pihaknya mengimbau masyarakat dengan kegiatan pencegahan tersebut merupakan usaha bersama yang harus dilakukan oleh semuanya. "Mari menjaga diri kita dan keluarga dari ancaman yang sudah nyata kasus Covid-19," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement