Kamis 19 Mar 2020 18:03 WIB
Kondisi serupa juga berlaku untuk Liga Italia, Liga Spanyol, Bundesliga, dan Liga Prancis.

UEFA Tak Restui Liverpool Langsung Jadi Juara Liga

Kondisi serupa juga berlaku di Liga Italia, Liga Spanyol, Bundesliga, dan Liga Pranci

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Liverpool James Milner melakukan selebrasi seusai timnya mengalahkan Bournemouth dalam laga lanjutan liga Inggris, Sabtu (7/3). (REUTERS/Phil Noble  )
Foto: REUTERS/Phil Noble
Pemain Liverpool James Milner melakukan selebrasi seusai timnya mengalahkan Bournemouth dalam laga lanjutan liga Inggris, Sabtu (7/3). (REUTERS/Phil Noble )

REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Presiden Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA), Alesander Cerefin, membantah kabar terkait kemungkinan pemberian gelar juara liga domestik kepada tim teratas di papan klasemen sementara saat ini. UEFA berharap otoritas penyelenggara liga bisa terus melanjutkan kompetisi musim ini hingga tuntas. 

Sebelumnya, salah satu skenario yang muncul terkait penyelesaian kompetisi domestik di sejumlah liga top Eropa adalah dengan menghentikan liga dan memberikan gelar juara kepada pemuncak klasemen sementara saat ini. Artinya, dengan opsi ini, Liverpool berhak merengkuh titel Liga Primer Inggris lantaran sudah berada di puncak klasemen sementara dengan keunggulan 25 poin dari Manchester City, yang berada di peringkat kedua.

Kondisi serupa juga berlaku di Liga Italia, Liga Spanyol, Bundesliga, dan Liga Prancis. Namun, kemungkinan ini langsung ditutup oleh Cerefin. ''Saya harus meluruskan kabar bohong, yang menyebut, UEFA merekomendasikan penyelenggara liga untuk memberikan gelar juara kepada pemuncak klasemen sementara saat ini. Saya bisa katakan itu tidak benar,'' ujar Cerefin dalam wawancara dengan Associated Press, Kamis (19/3).

Mantan Presiden Federasi Sepak Bola Slovenia itu pun menegaskan, UEFA akan mendorong semua otoritas penyelenggara kompetisi domestik di Eropa untuk menyelesaikan kompetisi. Akhirnya, penentuan gelar juara liga akan ditentukan berdasarkan raihan hasil di atas lapangan hijau. Hal ini sejalan dengan keputusan UEFA, yang memberikan tenggat waktu kepada otoritas penyelengara liga domestik untuk menyelesaikan kompetisi paling lambat pada 30 Juni.

''Tujuan utama kami adalah membiarkan kompetisi domestik terus berjalan hingga selesai. Kami sama sekali tidak merekomendasikan kepada seluruh negara anggota dan penyelengara liga domestik untuk menghentikan kompetisi dan memberikan gelar juara pada peringkat pertama klasemen sementara,'' tutur Cerefin.

Kendati begitu, Cerefin mengakui, akan ada tantangan besar yang bakal dihadapi penyelenggara liga terkait pengaturan jadwal kompetisi. Apalagi, begitu kompetisi musim ini rampung, yang diharapkan selesai pada akhir Juni, penyelenggara liga sudah harus mengatur jadwal kompetisi untuk musim depan. Pun dengan penyelenggara Piala Eropa, yang digelar pada musim panas 2021.

''Harus diakui, jadwal kompetisi akan berlangsung dengan begitu ketat, setidaknya hingga musim depan. Namun, kami satuan tugas kami siap membantu untuk menyesuaikan kalender kompetisi tersebut. Jadi, kami akan menunggu untuk melihat hasil konkret dari kerjasama ini,'' kata Cerefin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement