Kamis 19 Mar 2020 16:24 WIB

Kemenikbud Dorong Swasta Dukung Pembelajaran Daring

Beragam aktivitas pembelajaran bisa dilakukan oleh siswa dan mahasiswa dari rumah.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Agus Yulianto
Mendikbud Nadiem Makarim
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Mendikbud Nadiem Makarim

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong penyedia teknologi penyedia konten pendidikan mendukung pembelajaran dalam jaringan (daring). Hingga saat ini terdapat 12 mitra swasta di bidang teknologi menyatakan dukungan terhadap pembelajaran daring.

"Beragam aktivitas pembelajaran bisa dilakukan oleh siswa dan mahasiswa dari rumah atau tempat tinggal masing-masing. Kita akan terus memfasilitasi program belajar dari rumah ini sesuai arahan Bapak Presiden," disampaikan Mendikbud Nadiem Makarim, dalam keterngannya di Jakarta, Kamis (19/3).

Sebelumnya, sejumlah pihak swasta sudah bergabung membantu menyediakan layanan belajar gratis. Belakangan, beberapa penyedia layanan pendidikan daring yakni Cisco System Indonesia, ICANDO, IndonesiaX, dan Udemy juga turut bergabung.

Misalnya adalah ICANDO sebagai salah satu penyedia konten yang fokus pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pendiri dan Direktur Utama ICANDO Syaiful Lokan menjelaskan, PAUD tidak boleh luput dari perhatian di tengah merebaknya wabah Covid-19.

Aplikasi ini bisa didapatkan secara gratis di Google Play Store dilengkapi dengan konten yang dikembangkan selaras dengan Kurikulum 2013 berbasis Game-based Education. Model pendidikan seperti ini cocok untuk anak usia dini. ICANDO menjadikan belajar sebagai sesuatu yang menyenangkan dan tidak membebani anak-anak.

"Aplikasi ICANDO yang berisi lebih dari 200 mini games mulai dari literasi bahasa, literasi matematika, hidup sehat, dan karakter memberikan akses pembelajaran jarak jauh secara daring atau online untuk anak-anak usia dini agar tetap mendapatkan pembelajaran yang berkualitas dengan menyenangkan," kata Syaiful.

Sementara itu, situs Rumah Belajar milik Kemendikbud juga mengalami peningkatan pengunjung. Plt. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbud, Gogot Suharwoto, mengungkapkan, rata-rata pada tanggap darurat Covid-19, lonjakan pengunjung terjadi di Rumah Belajar, yaitu rata-rata 300 ribu pengunjung.

"Fitur-fitur Rumah Belajar disiapkan sebagai media pembelajaran daring, untuk memberikan pengayaan dan remedial, serta memberikan pengalaman belajar dari mana saja, kapan saja. Kami sedapat mungkin memberikan kemudahan memperoleh pembelajaran daring dan konten pembelajaran," kata Gogot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement