Kamis 19 Mar 2020 10:34 WIB

Imbas Kebijakan WFH, Lalu Lintas Data Internet Naik Hingga 20%

Kebijakan pemerintah untuk bekerja atau belajar dari rumah (work from home) telah meningkatkan kebutuhan paket data internet. Hal ini diprediksi akan berlanjut selama dua pekan ke depan. Wakil Presiden Direktur 3 Indonesia Muhammad Danny Buldansyah mengatakan lalu lintas atau trafik layanan 3 Indonesia saja pada Senin lalu sudah mengalami kenaikan jika...

Rep: Rep. Tempo (swa.co.id)/ Red: Rep. Tempo (swa.co.id)
Ilustrasi work from home (WFH)  (Foto: Andrea Verdelli/Getty Images)
Ilustrasi work from home (WFH) (Foto: Andrea Verdelli/Getty Images)

Kebijakan pemerintah untuk bekerja atau belajar dari rumah (work from home) telah meningkatkan kebutuhan paket data internet. Hal ini diprediksi akan berlanjut selama dua pekan ke depan. Wakil Presiden Direktur 3 Indonesia Muhammad Danny Buldansyah mengatakan lalu lintas atau trafik layanan 3 Indonesia saja pada Senin lalu sudah mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan hari yang sama pada pekan sebelumnya. 

"Traffic layanan konvensional seperti voice call meningkat sebesar 5-10 persen dan data traffic meningkat sebesar 15-20 persen," ujar Danny kepada Tempo, Selasa 17 Maret 2020.

Danny menuturkan lonjakan data trafik memuncak justru di luar jam sibuk, yaitu pada pukul 06.00 sampai 12.00. Adapun aplikasi yang berkontribusi dalam peningkatan data traffic ini adalah WhatsApp, YouTube, Facebook, dan Mobile Legend. Menurut dia, WhatsApp biasa digunakan untuk melakukan conference call dan video call oleh mereka yang bekerja dari rumah.

Secara umum, Danny mengatakan rata-rata penggunaan data untuk melakukan video call selama 30-60 menit. Adapun media yang digunakan, yaitu Google Hangouts dengan kapasitas 3 megabyte, Zoom sebesar 90 megabyte, dan Webex 750 megabyte. "Kami terus memantau dan mengantisipasi pemenuhan kebutuhan data ini selama 24 jam untuk memastikan layanan kami tersedia dengan kualitas terbaik," ujar Danny.

Vice President Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin mengatakan Telkomsel masih terus memantau pergerakan lonjakan trafik komunikasi, terutama akses layanan data. 

"Kami telah menyiagakan jaringan untuk mengantisipasi lonjakan trafik layanan seiring tingginya potensi penggunaan layanan data oleh masyarakat di sejumlah wilayah sebagai dampak kebijakan ini," ujar Denny.

Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys menuturkan kenaikan trafik data hingga 10 hingga 15 persen masih bisa diantisipasi oleh operator. Adapun kenaikan tersebut, kata dia, mulai terasa sejak Februari hingga Maret ini. Menurut Merza, hingga saat ini tidak ada antisipasi khusus terkait adanya potensi peningkatan traffic akibat wabah corona saat ini.

"Saya perkirakan pasti ada kenaikan traffic nanti. Saat ini kapasitas Smartfren cukup memadai jika ada lonjakan penggunaan data," ujar Merza.

Pelaksana Tugas Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan peningkatan trafik mulai terlihat seiring dengan terus meningkatnya pembicaraan mengenai wabah virus Corona di Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan ini berlanjut setelah adanya kebijakan bekerja dan belajar dari rumah di berbagai provinsi. Menurut dia, akses ke sejumlah layanan data memang sudah meningkat, terutama browsing informasi melalui Google.

"Selain juga trafik penggunaan Whatsapp, serta media sosial seperti Facebook dan Twitter yang menguat dibandingkan hari-hari biasa," ujar Darmayusa.

Darmayusa memperkirakan trafik berpotensi meningkat hingga 10 hingga 15 persen dibandingkan hari-hari biasa. Untuk itu, ujar Darmayusa, XL Axiata terus memantau informasi dari masyarakat dan sistem monitoring jaringan operator yang ada di kantor pusat untuk mengetahui di area mana saja terjadi kenaikan trafik. Hingga saat ini, Darmayusa memgklaim kapasitas jaringan yang ada masih bisa melayani kenaikan trafik yang terjadi.

Darmayusa mengatakan area-area perkotaan, wilayah yang menjadi pusat bisnis, dan lokasi tempat tinggal pekerja mendapatkan perhatian XL Axiata terkait layanan untuk aktivitas bekerja dari rumah. "Perhatian juga diberikan di area-area sekitar kampus di mana kuliah daring dilakukan," kata dia.

Presiden Direktur Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama mengatakan juga telah memberikan beberapa layanan gratis bagi pelanggan, misalnya pengiriman kartu subscriber identity module atau SIM online. Untuk mengantisipasi kebutuhan yang meningkat untuk koneksi data cepat, Ahmad memastikan jaringan yang baik dalam mendukung komunikasi, termasuk kesiapan kapasitas jaringan untuk melayani peningkatan trafik atau kebutuhan koneksi telekomunikasi saat ini.

"Dalam satu bulan terakhir kami belum melihat adanya kenaikan yang signifikan untuk trafik data dan voice," ujar Ahmad.

Sumber: Tempo.co

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement