Kamis 19 Mar 2020 07:22 WIB

Tanda Sucpect Virus Corona dan Cara Mencegahnya

Suspect virus corona memiliki sejumlah tanda.

Rep: Dessy Susilawati/M Hafil/ Red: Muhammad Hafil
Suspect virus corona memiliki sejumlah tanda. Foto: Ilustrasi virus corona masuk Indonesia(MgIT03)
Foto: MgIT03
Suspect virus corona memiliki sejumlah tanda. Foto: Ilustrasi virus corona masuk Indonesia(MgIT03)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus virus corona di Indonesia sudah memasuki waktu lebih dua pekan. Berdasarkan data pemerintah, hingga Rabu (18/3) jumlah positif kasus virus corona di Indonesia mencapai 227 kasus.

Jumlah yang meninggal mencapai 19 orang. Sementara itu, 11 orang pasisen corona yang dinyatakan sembuh.

Baca Juga

Lalu, seperti apa tanda orang terpapar virus corona? Kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu, dokter spesialis paru-paru RS Awal Bros Bekasi Timur, dr Annisa Sutera Insani SpP, mengatakan,  gejala yang timbul dari virus tersebut adalah demam, lemas, batuk, dan sesak atau kesulitan bernapas. Beberapa kondisi ditemukan lebih berat.

Orang dengan lanjut usia atau sedang memiliki penyakit penyerta lainnya memiliki risiko lebih tinggi untuk memperberat kondisi. Adapun dampak terburuk yang dapat terjadi adalah infeksi berat (sepsis), kondisi shock, gagal pernapasan, dan meninggal.

Indikasi-indikasi medis yang dapat menyatakan bahwa seseorang terserang virus tersebut adalah indikasi medis yang masuk kategori suspect (terduga), yaitu pasien dengan gejala yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi dalam kondisi yang berat dan membutuhkan perawatan di rumah sakit tanpa etiologi (bakteri atau virus) yang jelas dan minimal memenuhi satu dari kriteria seperti riwayat perjalanan ke Wuhan, China, selama 14 hari terakhir. Kriteria lain yang bisa menjadi indikasi adalah pasien merupakan petugas kesehatan yang merawat pasien infeksi akut respirasi yang berat.

"Kriteria lainnya adalah kontak erat dengn pasien probable case nCoV selama 14 hari terakhir atau berkunjung ke pasar hewan hidup di Wuhan, China, atau pengunjung atau petugas kesehatan di rumah sakit yang dilaporkan menangani kasus nCoV tersebut," kata dr Annisa.

Sementara itu, untuk cara mencegahanya, Wakil Direktur Medik dan Keperawatan RS Islam Banjarmasin, dr H Meldy Muzada Elfa SpPD, mengatakan, salah satunya caranya adalah mencuci tangan dengan sabun selama 40-60 detik.

"Diharapkan bakteri di tangan dan virus (salah satunya corona) dapat menghilang tersapu air," kata Meldy kepada Republika.co.id beberapa hari lalu.

Cara-cara lainnya untuk mencegah penularan virus corona, Meldy melanjutkan, bisa dilakukan sejumlah cara. Di antaranya sebagai berikut.

Pertama, membatasi diri bertemu dengan orang lain. Membatasi diri sangat efektif dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona yang mempunyai virulensi sangat cepat ini. Membatasi diri artinya banyak berdiam diri di rumah, keluar rumah seperlunya.

Kedua, menghindari kerumunan dan tempat umum yang ramai pengunjung. Menjaga jarak 2-3 kaki dari orang lain juga dianjurkan. Sebab, penyebaran virus corona adalah droplet. Artinya, virus ini menyebar dari air liur ataupun cairan tubuh yang keluar saat berbicara, batuk, dan bersin.

Ketiga, tidak menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.

Keempat, mencuci tangan dengan handrub yang mengandung alkohol minimal 60 persen selama 20-30 detik atau dengan air sabun 40-60 detik.

Kelima, tutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku saat batuk ataupun bersih, kemudian buang tisu ke tempat sampah. Jika batuk dan bersin terus-menerus, sebaiknya istirahat di rumah. Jika terpaksa keluar, pakai masker.

Keenam, jaga kebersihan diri dan lingkungan. Kebersihan lingkungan termasuk membersihkan secara agresif periodik daerah-daerah yang sering bersentuhan dengan tangan antara lain gagang pintu, tombol lift, pegangan eskalator, pagar, keran air, dan toilet. Menjaga kebersihan di lingkungan ibadah meliputi karpet digulung, biarkan pakai lantai saja, dan lantai dipel secara sering maupun berkala.

Ketujuh, transaksi disarankan nontunai (cashless) dengan menggunakan uang elektronik, debit, ataupun kartu kredit.

Soal penggunaan hand sanitizer, Meldy mengingatkan penggunaan yang berlebih berdampak kurang baik pada mukosa kulit. Karena itulah, dia menyarankan hand sanitizer dipakai seperlunya sesuai lima momen rekomendasi WHO.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement