Rabu 18 Mar 2020 17:22 WIB

Impor Kerbau Ditambah, Mendag Agus: Kita Butuh  

Impor daging kerbau hanya dikhususkan untuk Badan Usaha Milik Negara.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Pemerintah melakukan penambahan kuota impor daging kerbau beku asal India dari semula 100 ribu ton menjadi 170 ribu ton.
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Pemerintah melakukan penambahan kuota impor daging kerbau beku asal India dari semula 100 ribu ton menjadi 170 ribu ton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melakukan penambahan kuota impor daging kerbau beku asal India dari semula 100 ribu ton menjadi 170 ribu ton. Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto mengatakan, penambahan kuota impor itu didasari pada kebutuhan dalam negeri untuk konsumsi daging sapi/kerbau.

"Ya memang (ditambah) karena menyikapi kebutuhan dan permintaan saat ini jadi kita alokasikan 170 ribu ton," kata Agus dalam teleconference bersama awak media di Jakarta, Rabu (18/3).

Baca Juga

Namun, Agus mengatakan, impor daging kerbau hanya dikhususkan untuk Badan Usaha Milik Negara. Sebanyak 100 ribu ton di antaranya telah ditugaskan kepada Bulog. Adapun sisanya akan diberikan kepada BUMN pangan lainnya yang dianggap bisa melakukan importasi daging kerbau.

"Impor daging kerbau 170 ribu ton ini hanya diadakan oleh Bulog dan BUMN lainnya. Jadi, tidak ada swasta yang diberikan izin," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Berdikari (Persero), Oksan Panggabean, mengatakan, pemerintah telah meminta Berdikari untuk melakukan importasi daging kerbau seiring ditambahnya kuota impor menjadi 170 ribu ton. Hanya saja, perseroan belum menerima secara resmi risalah penugasan pemerintah.

"Iya (ditugaskan). Tapi kami masih menunggu risalah rapatnya. Volumenya berapa kita belum tahu," ujarnya.

Oksan menjelaskan, Berdikari siap untuk melaksanakn importasi pangan baik daging kerbau maupun daging sapi asal Brasil yang kembali dibuka tahun ini. Kesiapan itu, kata dia, berkaca dari pengalaman Berdikari yang bisa mendatangkan 3.500 daging sapi Brasil dalam waktu tiga bulan.

"Apapun penugasannya kami siap baik daging kerbau India maupun sapi Brasil. Kami akan lakukan dengan prudent dan track record yang baik," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement