Rabu 18 Mar 2020 17:21 WIB

Amalan Apa yang Harus Diperbanyak Ketika di Masjid Al Haram?

Amalan akan dilipatgandakan di Masjid Al Haram Makkah.

Amalan akan dilipatgandakan di Masjid Al Haram Makkah. Ilustrasi Masjid Al Haram, Makkah
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Amalan akan dilipatgandakan di Masjid Al Haram Makkah. Ilustrasi Masjid Al Haram, Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, Sebagai seorang Muslim, siapakah orangnya yang tidak mengetahui  Masjid Al Haram? Masjid ini adalah masjid yang paling bersejarah di antara masjid manapun di dunia. 

Bahkan, Nabi Muhammad SAW pun mengakui keutamaan masjid ini. Dialah rumah pertama yang dibangun Allah SWT untuk umat manusia. (QS 3:96).  Inilah salah satu dari tiga masjid yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya untuk dikunjungi. 

Baca Juga

Dalam sebuah kesempatan, beliau bersabda, “Janganlah kalian bersusah payah dalam bepergian, kecuali menuju tiga masjid, Masjid Al Haram, Masjid Al Aqsa, dan Masjidku ini (Masjid Nabawi).” (Muttafaq Alaihi).

Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW amat menganjurkan umatnya untuk mengunjungi ketiga masjid ini dan Masjid Al Haram adalah masjid peringkat pertama yang perlu dikunjungi setiap Muslim.

 

Masjid Al Haram adalah satu-satunya masjid di dunia yang terdapat di dalamnya Ka’bah al-Musyarrafah di mana setiap Muslim menghadapkan wajah dan hatinya ke arah yang sama sedikitnya lima kali dalam sehari. Ia adalah simbol persatuan umat. Ia pun merupakan tempat turunnya rahmat Allah SWT setiap saat. 

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menyebutkan, “Sungguh Allah menurunkan pada setiap hari dan malam 120 rahmat di Baitullah ini. Enam puluh rahmat untuk orang yang melakukan tawaf, 40 rahmat bagi orang yang mendirikan shalat, dan 20 rahmat bagi orang yang memandang ke arah Ka’bah.” (HR Thabrani).

Hadis ini menunjukkan bahwa ibadah di Masjid Al Haram amatlah diperintahkan sebab rahmat Allah SWT senantiasa diturunkan di sana sepanjang waktu. Wa bil khusus ketiga ibadah yang spesifik tadi, yaitu tawaf, memperbanyak shalat, dan memandang Ka’bah.

Banyak sekali jamaah haji Indonesia yang beriktikaf di Masjid Al Haram, namun mereka tidak mengerti harus mengerjakan apa. Tidak sedikit terlihat di antara mereka yang berbicara satu sama lain, bahkan ada juga yang tidur terlelap di lantai masjid.

Semoga tidur itu pun dianggap berpahala sebab niat iktikaf mereka. Namun, alangkah baiknya jika mereka memperbanyak shalat selama mereka berada di Masjid Al Haram sebab shalat di dalam Masjid Al Haram bernilai 100 ribu kali lipat dibandingkan shalat di manapun juga.

Hal ini berdasarkan hadis Nabi SAW yang berbunyi, “Shalat di Masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama 1.000 kali lipat dibandingkan shalat di manapun, kecuali Masjid Al Haram. Sebab, shalat di Masjid Al Haram 100 kali lipat dibanding shalat di Masjidku ini.” (Muttafaq Alaih).

Karena itu, memperbanyak ibadah shalat di Masjid Al Haram amat dianjurkan untuk setiap Muslim yang datang ke sana. Selain mengerjakan shalat fardhu lima waktu, mereka bisa mengerjakan shalat sunnah rawatib, baik yang muakadah maupun yang ghairu muakadah. 

Shalat sunnah yang lain pun bisa mereka kerjakan dalam jumlah rakaat yang maksimal. Shalat-shalat sunnah itu adalah Isyraq (waktu matahari terbit), Dhuha, tahajud, syukrul wudhu (usai berwudhu), witir, hajat, istikharah, taubat, mutlaq, dan lain-lain.

Maka, berdasarkan dalil-dalil yang telah disebutkan di atas amatlah dianjurkan bagi setiap Muslim yang beruntung untuk datang ke Masjid Al Haram dan memperbanyak shalat sunnah di sana.  

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement