Rabu 18 Mar 2020 15:08 WIB

Masjid Jogokariyan Keluarkan Maklumat Terkait Corona

Masjid Jogokariyan belum melakukan anjuran shalat di rumah masing-masing.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Masjid Jogokariyan di Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta(Republika/Wahyu Suryana)
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Masjid Jogokariyan di Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta(Republika/Wahyu Suryana)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir, menyampaikan Maklumat Takmir Masjid Jogokariyan tentang Coronavirus Disease (Covid) 19. Maklumat  disampaikan usai pelaksanaan shalat magrib, Selasa (17/3).

Ia menyampaikan, Takmir Masjid Jogokariyan cukup siap melindungi jamaah dengan melakukan langkah-langkah pencegahan. Jazir berharap, dengan itu jamaah tidak khawatir dengan kegiatan rutin shalat berjamaah.

Baca Juga

Terlebih, semua orang tahu Masjid Jogokariyan setiap hari didatangi tamu-tamu jamaah dari luar Yogyakarta bahkan luar Pulau Jawa. Mulai yang sekadar ingin tahu Masjid Jogokariyan maupun belajar manajemen Masjid Jogokariyan.

Jazir menekankan, sampai saat ini Masjid Jogokariyan belum melakukan lock down atau mengeluarkan anjuran agar shalat di rumah masing-masing. Salah satunya pertimbangan kuatnya memang soal ekonomi.

Sebab, pedagang-pedagang sekitar Masjid Jogokariyan seperti angkringan, bakso, jus dan lain-lain hanya mendapatkan penghasilan jika berjualan. Menurutnya, lockdown maupuun anjuran shalat di rumah sulit dilakukan.

"Bayangkan kalau ditutup pasti mereka akan lebih kesulitan soal ekonomi, tidak hanya itu, 24 pemasok makanan angkringan juga akan berhenti," kata Jazir melalui pesan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (18/3).

Untuk itu, Masjid Jogokariyan telah pula memberikan sosialisasi tentang virus Corona dan langkah-langkah pencegahan. Hal itu dilaksanakan dengan mendatangkan Dokter Spesialis Paru RSA UGM, Dr Siswanto, sebagai antisipasi.

Kemudian, Jazir menekankan, semua makanan-makanan angkringan harus dilapisi atau dibungkus plastik demi mencegah menempel virus. Karpet dan titik-titik masjid yang sering digunakan jamaah untuk berinteraksi rutin dibersihkan.

"Disemprot dengan disinfektan lima kali sehari atau sebelum dilaksanakannya shalat jamaah, ini terus dilakukan sampai wabah mereda," ujar Jazir.

Selain itu, wastafel-wastafel telah disediakan di beberapa titik di Masjid Jogokariyan. Dengan begitu, jamaah diharapkan dapat mencuci tangan sebelum masuk masjid dengan sabun dan sanitizer.

Bahkan, wastafel-wastafel telah disediakan di parkiran bus atau kendaraan-kendaraan tamu yang ada di sebelah barat Masjid Jogokariyan. Jadi, tamu-tamu yang berasal dari luar diwajibkan mencuci tangan sebelum masuk area masjid.

Menurut Jazir, Takmir Masjid Jogokariyan sedang mempersiapkan hand sanitizer untuk dibagikan ke seluruh jamaah secara gratis. Masjid Jogokariyan turut menyediakan minuman jamu empon-empon hangat setiap harinya bagi jamaah.

"Segelas minuman jamu empon-empon (jahe, temulawak dan rempah-rempah lain) hangat bisa dinikmati setiap ba'da subuh, ini untuk menjaga imunitas para jamaah agar tetap sehat," kata Jazir.

Jazir menegaskan, bila pemerintah mengharuskan Jogokariyan dan sekitarnya lockdown, Masjid Jogokariyan akan membuka dapur umum. Itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sedang mengisolasi diri di rumah masing-masing.

"Jangan takut, tidak perlu panik dan senantiasa memohon pertolongan dari Allah SWT agar terhindar dari segala musibah atau wabah yang menyebar," ujar Jazir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement