Rabu 18 Mar 2020 08:50 WIB

Masjid Tersibuk di London Tetap Buka Meski Corona Mewabah

Masjid London Timur menyiapkan berbagai skenario di tengah wabha wabah corona.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Masjid Tersibuk di London Tetap Buka Meski Corona Mewabah. East London Mosque, London. (Wikipedia)
Foto: Wikipedia
Masjid Tersibuk di London Tetap Buka Meski Corona Mewabah. East London Mosque, London. (Wikipedia)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Meskipun pemerintah setempat telah mengeluarkam imbauan agar warga London menghindari kontak sosial yang tidak wajib, seorang juru bicara Masjid London Timur (East London Mosque) dan London Muslim Centre menegaskan masjid tersebut masih terbuka untuk umum.

Azan terus mengisi aula masjid tersibuk di London, Selasa pagi (17/3). Hal ini berlangsung seperti biasa, dan telah dilakukan sejak dibuka pada 1985. Pada hari biasa, sekitar 10 ribu jamaah dari seluruh London Timur menghadiri bangunan Whitechapel untuk melaksanakan shalat wajib.

Baca Juga

Meski demikian, masjid saat ini telah melanggar jadwal tradisionalnya, untuk melindungi jamaahnya yang berskala besar dan lanjut usia dari Covid-19. Durasi ibadah dipotong lebih pendek.

Jamaah juga diminta segera pulang dan tidak berkumpul setelah melaksanakan shalat. Meski demikian, masjid masih memberikan ruang bagi jamaah yang ingin beribadah sendirian.

Meskipun Islam mengajarkan shalat berjamaah menuai pahala yang lebih banyak, masjid meminta umat Muslim London Timur melakukan shalat isya di rumah. Jamaah juga diminta melakukan wudhu di rumah. Karpet untuk shalat yang berada di masjid dibersihkan lebih sering.

photo
Pria sedang berada di sebuah masjid di London, Inggris. - (EPA)

Imam Syaikh Mohammed Mahmoud minggu lalu memberikan nasihat kepada jemaah untuk tidak panik dan percaya pada Allah. Meski begitu, ia juga menyebut untuk menjaga diri, harus beriringan dengan mengambil langkah-langkah yang masuk akal. Staf dan pengunjung menjelaskan mengapa masjid tetap terbuka untuk saat ini dan apa yang diharapkan dari umat Muslim di masa perjuangan kolektif.

Kepala Aset dan Fasilitas, Assad Jaman, memiliki tugas mengawasi tiga ruang doa, pusat pengunjung, sekolah, dan rumah perawatan yang membentuk kompleks besar di Commercial Road, Whitechapel. Selain para pengunjung yang mengikuti protokol mencuci tangan, ia menjelaskan jadwal pembersihan telah ditingkatkan di aula-aula tempat jamaah shalat dan menyentuhkan kepala dan tangan mereka ke karpet.

Orang-orang yang lebih tua didorong duduk di kursi-kursi yang berjajar di sisi kiri aula utama. Titik-titik di mana orang-orang bersentuhan dengan karpet suci disemprot dengan bahan kimia setiap usai shalat berjamaah.

Assad juga baru saja membeli 150 kain katun untuk digunakan sebagai tikar doa darurat yang dapat dicetak ulang. Hal ini dilakukan untuk membatasi virus yang menyebar di karpet tebal yang biasa mereka gunakan.

Dia telah mempertimbangkan mendorong jamaah membawa sajadah mereka sendiri. Tetapi ia menyadari keputusan ini akan menyebabkan orang-orang membawa pulang kuman dari sajadah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement