Selasa 17 Mar 2020 21:41 WIB

Tidur Fase Hidup dan Mati, Rasulullah Sucikan Lahir Batin

Rasulullah mensucikan lahir dan batin menjelang tidur.

Rasulullah mensucikan lahir dan batin menjelang tidur. Baca buku sebelum tidur (Ilustrasi)
Foto: Needpix
Rasulullah mensucikan lahir dan batin menjelang tidur. Baca buku sebelum tidur (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Tidur tidak sekadar mengistirahatkan seluruh anggota badan, otot, dan pikir an setelah seharian beraktivitas. Tidur ibarat kematian atau kebangkitan. Ini tercermin dari doa yang sering dibaca sebelum dan sesudah bangun tidur.   

Para orang saleh selalu memaknai tidur dengan kematian. Bagi mereka, tidur adalah kematian sesaat. Ini terlihat dari cara mereka tidur menghadap kiblat, yakni tidur di atas sisi kanan, seperti mayat berbaring di liang lahat dengan bagian depan badan mengha dap kiblat. 

Baca Juga

Bahkan Hujjatul Islam, Imam Ghazali, dalam kitabnya Bidayat Al Hidayah menganjurkan seorang Mukmin agar sebelum tidur menuliskan wasiat terlebih dahulu. Karena, barangkali nyawanya diambil Allah SWT ketika sedang tidur.

Banyak sekali amalan sebelum tidur yang telah dipraktikkan Nabi Muhammad SAW dan dianjurkan para ulama, supaya tidur dalam keadaan suci lahir dan batin. Di antara adab tidur yang berhubungan dengan kesucian lahir, yaitu menggosok gigi. Dari segi kesehatan, kuman akan semakin berkembang pada malam hari saat kita sedang tidur, di mana mulut tidak melakukan aktivitas.

 

Sahabat Hudzaifah berkata, “Jika Nabi Muhammad SAW bangun di malam hari, beliau membersihkan mulutnya dengan sikat gigi.” (HR Bukhari). Kemudian, disunahkan berwudhu. Ini menandakan kesucian lahiriah. 

Sahabat Bara’ bin ‘Azib berkata, Rasulullah menasihatinya, “Jika engkau hendak mendatangi peraduanmu, hendaklah berwudhu dulu sebagaimana wudhu hendak shalat.” (HR Bukhari, Muslim).

Lalu, setelah di tempat tidur jangan lupa berzikir untuk kesucian batin. Imam Ghazali dalam kitabnya tersebut juga menganjurkan seorang Mukmin sebelum matanya terpejam, mengingat berbagai dosa dan kesalahan yang dilakukan seharian. Kemudian, dia bertobat ke pada Allah SWT serta memohon kepada- Nya kekuatan untuk tidak mengulanginya lagi.

Menurut Siti Aisyah, Rasulullah terbiasa membaca istighfar. “Rasulullah banyak membaca Subhanallah wa bihamdihi, astagfirullah wa atubu ilaihi, (Mahasuci Allah dengan segala puji-Nya, aku memohon ampun kepada Allah) sebelum tidur.” (HR Bukhari, Muslim)

Di antara amalan zikir lainnya adalah membaca surah-surah tertentu. Nabi Muhammad setiap malam sebelum mendatangi peraduanya, seperti dituturkan Siti Aisyah, selalu membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas. “Selanjutnya, beliau meng usapkannya ke seluruh tubuh yang biasa beliau jangkau. Di mulai dari kepala, wajah, dan bagian depan bagian tubuh beliau. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali.” (HR Bukhari, Muslim). 

Itulah sebagian adab sebelum tidur. In tinya kesucian lahir dan batin sebelum tidur harus menjadi perhatian setiap Mukmin.

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement