Selasa 17 Mar 2020 19:27 WIB

SMKN 1 Garut Produksi Hand Sanitizer Sendiri

Hand sanitizer sulit diperoleh di pasaran sejak virus corona menyebar di Indonesia.

Hand sanitizer. SMKN 1 Garut memproduksi hand sanitizer sendiri untuk keperluan guru, karyawan sekolah, dan siswa.(Reiny Dwinanda/Republika)
Foto: Reiny Dwinanda/Republika
Hand sanitizer. SMKN 1 Garut memproduksi hand sanitizer sendiri untuk keperluan guru, karyawan sekolah, dan siswa.(Reiny Dwinanda/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT - - Guru di SMK Negeri 1 Kabupaten Garut, Jawa Barat, memproduksi hand sanitizer atau cairan pembersih tangan sendiri untuk mencegah wabah virus corona. Sebab, selama ini produk tersebut sulit diperoleh di pasaran sejak isu virus corona menyebar di Indonesia.

"Hand sanitizer ini kami produksi sendiri, karena kami ada sumber daya manusianya yang kompeten di bidang farmasi," kata Kepala SMKN 1 Garut Dadang Johar Arifin di Garut, Selasa.

Baca Juga

Ia menuturkan, produk cairan praktis untuk mencuci tangan itu sudah sulit diperoleh di pasaran sejak beberapa waktu lalu sehingga SMKN 1 Garut inisiatif untuk membuatnya sendiri. Cairan yang dikemas dalam botol itu, kata dia, akan dipergunakan untuk kebutuhan sekolah, terutama para guru dan karyawan sekolah agar tangannya selalu bersih dan terhindar dari kuman maupun virus.

"Pembuatan hand sanitizer minimal untuk memenuhi kebutuhan karyawan dan siswa, meski sekolah kami sudah ada wastafel, dan sekarang diperbanyak. Ide ini muncul karena mencari di toko-toko susah. Kami punya inisiatif membuat karena ada jurusan farmasi," katanya.

Ia mengatakan, produksi cairan untuk mencuci tangan itu akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan siswa, guru serta karyawan di sekolah dan tidak diperjualbelikan di pasaran.

Kandungan produk tersebut, kata dia, cukup membutuhkan bahan baku seperti aquades, alkohol 96 persen, gliserol dan hidrogen peroksida untuk selanjutnya diolah hingga menjadi hand sanitizer yang siap dipakai dan aman.

"Untuk rekan atau masyarakat sekitar sekolah yang membutuhkan, kami juga akan menyiapkan, akan diberikan karena berhubungan dengan kemanusiaan," katanya.

Sementara pembuatan hand sanitizer itu, kata Dadang, sebagai kegiatan mengisi waktu para guru di sekolah selama diberlakukan siswa belajar di rumah.

Meski siswa harus belajar di rumah, kata Dadang, para guru tetap produktif dan melakukan aktivitas membimbing anaknya melalui teknologi komunikasi serta kegiatan sekolah lainnya.

"Kami terus membimbing anak-anak belajar di rumah. Para guru juga melaksanakan kegiatan produktif di sekolah di antaranya pembuatan hand sanitizer," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement