Selasa 17 Mar 2020 18:56 WIB

UWM - Komunitas Tari Paradance Promosi Tari Lewat Video

Seni tari merupakan salah satu kesenian yang memiliki ruang khusus di masyarakat.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Komunitas Tari Paradance bekerja sama dengan Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi dan Sosiologi Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta, mempromosikan seni tari kepada masyarakat luas melalui video.
Foto: .Dokumen.
Komunitas Tari Paradance bekerja sama dengan Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi dan Sosiologi Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta, mempromosikan seni tari kepada masyarakat luas melalui video.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komunitas Tari Paradance bekerja sama dengan Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi dan Sosiologi Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta, dalam mempromosikan seni tari kepada masyarakat luas. Dalam meningkatkan potensi seni tari, digunakan video sebagai media promosi kepada masyarakat luas.

Kegiatan ini juga dilakukan sebagai bentuk pengabdian yang dilakukan kepada masyarakat. "Salah satu alasan pengabdian ini diadakan bersama dengan Paradance karena kedekatan seni tari dengan masyarakat Yogyakarta," kata Ketua Pengabdian UWM, Bagus Ajy Waskyto Sugiyanto, Selasa (17/3).

Menurutnya, seni tari merupakan salah satu kesenian yang memiliki ruang khusus di lingkungan masyarakat. Paradance sendiri, komunitas yang bergerak sebagai platform untuk gerak karya seni pertunjukan berbasis gerak tubuh.

Komunitas ini telah berdiri sejak 2015 lalu. Paradance, kata Bagus, diadakan setiap dua bulan sekali di Balai Budaya Minomartani (BBM), Sleman, DIY.

Founder Paradance, Nia Agustina mengatakan, komunitas tersebut merupakan festival mini seni gerak dan tari yang memberikan ruang kepada penari-penari pemula. Yakni untuk mempresentasikan karya penari pemula tersebut di depan masyarakat luas.

Menurutnya, Paradance memiliki potensi yang cukup kuat untuk menggaet penonton baik dalam maupun luar daerah. Namun, penonton yang hadir selama ini di tiap pementasan yang digelar didominasi oleh para kolega penari yang akan melakukan pementasan dan masyarakat Minomartani itu sendiri.

"Dalam hal ini, perlu adanya promosi menarik lainnya yang dilakukan. Salah satunya dengan menggunakan video," ujar Nia.

Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UWM, Latifa Zahra mengatakan, pengabdian ini hadir untuk menjembatani upaya promosi seni tari kepada masyarakat. Hal ini, juga sebagai bentuk kerja sama Prodi Ilmu Komunikasi UWM dan penggiat budaya.

Sebab, Latifa menyabut, kegiatan-kegiatan seperti ini akan sering dilakukan. Bahkan, kegiatan tersebut dikaji sebagai bahan pengembangan keilmuan bagi mahasiswanya.

"Pengabdian dimulai dari diskusi dalam penemuan konsep pesan yang akan ditonjolkan dalam penggarapan video. Sehingga ditemukan bahwa kesederhanaan adalah konsep utama untuk menggambarkan Komunitas Tari Paradance," jelasnya.

Setelah kegiatan promosi dengan menggunakan video dilakukan, akan ada pembahasan desain tari dan eksekusi video tari. Sehingga, dapat menghasilkan video promosi yang dapat digunakan dengan target khalayak luas menggunakan media sosial terutama Instagram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement