Selasa 17 Mar 2020 14:25 WIB

Penumpang Bus Batk Solo Turun Drastis Pasca KLB Covid-19

Angkutan umum BST rata-rata sekitar 2.000 hingga 3.000 penumpang.

Petugas Dinas Perhubungan menyemprotkan cairan disifektan pada angkutan umum bus di kantor Dinas Perhubungan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/3/2020).(Antara/Mohammad Ayudha)
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Petugas Dinas Perhubungan menyemprotkan cairan disifektan pada angkutan umum bus di kantor Dinas Perhubungan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/3/2020).(Antara/Mohammad Ayudha)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Jawa Tengah, menyebutkan jumlah penumpang angkutan umum kota bus Batik Solo Trans (BST) menurun drastis hampir 100 persen. Hal ini sebagai dampak penetapan status kejadian luar biasa (KLB) corona virus disease (Covid-19) di Solo.

Kepala Dishub Kota Surakarta Hari Prihatno mengatakan penurunan jumlah penumpang BST tidak hanya sebagai dampak status KLB covid-19. Penurunan penumpang ini juga karena saingan bisnis.

Baca Juga

Menurut Hari Prihatno, jumlah penumpang yang menggunakan jasa angkutan umum BST rata-rata sekitar 2.000 hingga 3.000 penumpang. Penurunan jumlah penumpang awalnya terkait dengan persaingan bisnis, tetapi setelah KLB, kemudian turun dratis.

Untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya dengan kegiatan penyemprotan cairan desinfektan terhadap armada angkutan umum BST dan angkutan penumpang (feeder) untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Transportasi umum menurut instruksi Presiden harus berjalan dengan normal atau tidak ada pengurangan apapun, sehingga Dishub tetap berjalan seperti biasa," kata Hari, Selasa (17/3).

Menurut dia, berkaitan dengan pelayanan angkutan umum tersebut pihaknya harus konsekuen. Masyarakat ingin naik, BST harus dibersihkan dengan cairan desinfektan agar ruang angkutan ini steril dari virus.

Selain itu, pihaknya juga melakukan penyemprotan cairan desinfektan pada fasilitas umum lain seperti halte bus dan sub terminal. Dengan begitu, masyarakat pengguna angkutan umum di kota merasa nyaman dan aman dari penyebaran virus.

Menurut dia, kegiatan penyemprotan cairan desinfektan akan dilakukan secara rutin selama diberlakukan status Solo KLB .

"Jumlah angkutan umum seperti bus Batik Solo Trans (BST) ada sebanyak 50 armada, sedangkan angkutan penumpang (feeder) sebanyak 100 armada yang bakal disterilkan dari virus," katanya.

Pihaknya berharap dengan penyemprotan cairan desinfektan tersebut masyarakat masih mau menggunakan jasa angkutan umum kota.

"Kami berharap dengan penyemprotan desinfektan ini, bisa membangkitkan lagi masyarakat menggunakan transportasi umum dan mengurangi kekhawatiran," katanya.

Dishub Kota Surakarta juga meliburkan sementara angkutan wisata seperti kereta api Jaladara dan bus Werkudara. Angkutan umum tidak dikurangi dan tetap berjalan seperti biasa.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement