Selasa 17 Mar 2020 13:18 WIB

Antisipasi Corona, UP Kurangi Kuliah Tatap Muka

UP mengganti perkuliahan dengan model pembelajaran online.

Kuliah Online/ilustrasi(http://dakharipsyc.com/)
Foto: http://dakharipsyc.com/
Kuliah Online/ilustrasi(http://dakharipsyc.com/)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Universitas Pancasila (UP) Jakarta mengurangi frekuensi perkuliahan yang bersifat tatap muka di kelas. UP menggantinya dengan perkuliahan daring yang mengacu kepada learning management system atau LMS Universitas Pancasila atau model lainnya yang sejenis.

"Perkuliahan yang belum menggunakan daring, materi perkuliahan dapat disampaikan melalui email, grup WA, diktat offline yang dibagikan oleh dosen masing-masing," kata Rektor Universitas Pancasila Wahono Sumaryono di Jakarta, Selasa (17/3).

Baca Juga

Keputusan tersebut dituangkan dalam Surat Edaran Rektor No. 1026/5E.R/UP/lll/2020 tentang Pelaksanaan Pembelajaran dalam Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-l9 di lingkungan Universitas Pancasila. Wahono mengatakan tugas-tugas mata kuliah dan jawaban dapat disampaikan melalui email, WA atau media sosial lainnya.

Untuk tugas dan makalah jawaban yang tidak disampaikan dengan tiga media komunikasi tersebut dapat disampaikan melalui kabag akademi atau sekretariat prodi. "Kegiatan pelaksanaan praktikum diserahkan pengaturannya oleh masing-masing fakultas dengan memperhatikan lingkungan internal dan eksternal terkait dengan penanggulangan COVID-19," katanya.

Menurut dia pemberian materi kuliah, penugasan, paper tugas dari mahasiswa diberlakukan sebagai pengganti presensi kehadiran dosen dan mahasiswa. Wahono mengatakan dosen dan tenaga kependidikan yang sehat dapat bekerja di kantor dengan tetap memperhatikan kesehatan, kebersihan lingkungan kerja dan perkembangan penanggulangan pencegahan penyebaran covid-19 atau di rumah dengan bantuan jaringan internet.

Sementara fakultas dan Sekolah Pascasarjana diwajibkan mengatur pelaksanaannya agar layanan akademik dan nonakademik dapat dilaksanakan dengan baik. "Dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan yang mengalami gejala terkena infeksi covid-19, seperti demam, suhu badan di atas 38 C, batuk, pilek agar segera memeriksakan diri ke dokter dan tidak perlu masuk kerja/kuliah," katanya.

Untuk kegiatan akademik dan nonakademik yang melibatkan banyak orang/massa agar dikurangi atau dijadwalkan ulang. Dia mengatakan pembelajaran dan kegiatan lainnya untuk bulan April 2020 akan disesuaikan dengan memperhatikan lingkungan internal dan eksternal terkait dengan penanggulangan covid-19.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement