Selasa 17 Mar 2020 08:23 WIB

AS Keberatan Dituduh sebagai Penyebar Virus Corona

AS meminta untuk Beijing tidak menyebarkan desas-desus dan informasi yang salah.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Menlu AS Mike Pompeo(AP)
Foto: AP
Menlu AS Mike Pompeo(AP)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menyatakan keberatan atas tuduhan China yang dinilai mengalihkan kesalahan  penyebaran virus corona, Senin (16/3). Dia meminta untuk Beijing tidak menyebarkan desas-desus dan informasi yang salah.

"Menteri Pompeo menyampaikan keberatan AS yang kuat terhadap upaya PRC untuk mengalihkan kesalahan atas Covid-19 ke Amerika Serikat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus merujuk pada singkatan nama resmi Cina,  People's Republic of China.

Morgan mengatakan, keberatan itu pun langsung disampaikan Pompeo kepada direktur Kantor Urusan Luar Negeri Cina Yang Jiechi melalui panggilan telepon. Dalam pembicaraan itu, dia meminta untuk menghentikan penyebaran disinformasi dan desas-desus aneh.

"Menteri menekankan bahwa ini bukan saatnya untuk menyebarkan disinformasi dan desas-desus aneh, tetapi lebih merupakan waktu bagi semua negara untuk bersama-sama melawan ancaman bersama ini," kata Ortagus.

Siaran negara China CCTV melaporkan, dalam panggilan telepon Yang mengatakan kepada Pompeo, bahwa mereka berupaya untuk mencoreng upaya China mengendalikan virus corona tidak akan berhasil. Yang pun mengatakan tindakan yang merusak kepentingan China akan dibalas.

AS sebelumnya telah memanggil Duta Besar China untuk memprotes komentar Beijing yang menyatakan militer AS mungkin telah membawa virus corona ke Wuhan. Diplomat AS untuk Asia Timur David Stilwell, menyampaikan penyataan tegas Cui Tiankai.

Virus corona pertama kali muncul di Wuhan pada akhir tahun lalu, kemudian menyebar ke seluruh dunia. Penyebaran ini membuat banyak negara kewalahan dan pasar global mandeg, penerbangan ditangguhkan, sekolah dan universitas ditutup, dan seluruh acara besar dibatalkan.

Secara global lebih dari 174.100 telah terinfeksi dan hampir 6.700 telah meninggal. Angka kematian AS mencapai 71, dengan lebih dari 4.100 orang dinyatakan positif mengidap penyakit ini.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement