Senin 16 Mar 2020 22:08 WIB

BPBD Lebak Imbau Warga Perbukitan Waspadai Bencana Alam

Masyarakat yang tinggal di perbukitan dan aliran sungai ada ribuan kepala keluarga.

Komplek hunian sementara korban bencana tengah dibangun dengan biaya para donatur serta dana swadaya masyarakat di Kampung Cigobang, Lebak, Banten, Rabu (19/2/2020).(Antara/Muhammad Bagus Khoirunas)
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Komplek hunian sementara korban bencana tengah dibangun dengan biaya para donatur serta dana swadaya masyarakat di Kampung Cigobang, Lebak, Banten, Rabu (19/2/2020).(Antara/Muhammad Bagus Khoirunas)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mengimbau warga yang yang tinggal di sekitar perbukitan dan aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam. "Peringatan imbauan itu sehubungan curah hujan sepanjang Senin (16/3) sore hingga pukul 20.45 WIB masih berlangsung dengan intensitas sedang dan ringan," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Senin (16/3) malam.

Masyarakat yang tinggal di perbukitan dan aliran sungai mencapai ribuan kepala keluarga. Mereka berpotensi terkena  bencana banjir bandang dan longsor jika curah hujan cenderung meningkat.

Baca Juga

BPBD Lebak terus melakukan peringatan imbauan kepada seluruh warga yang tinggal di lokasi rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan menyusul cuaca buruk. Selama ini, curah hujan dengan intensitas ringan dan sedang cukup tinggi. Sehingga aparat desa, kecamatan, dan relawan agar meningkatkan kewaspadaan terjadi bencana alam.

Apabila, hujan terus menerus hingga dini hari maka masyarakat segera mencari lokasi yang aman dari bencana alam tersebut. Saat ini, potensi bencana alam dan lokasinya di perbukitan dan aliran sungai tersebar di Kecamatan Lebak Gedong, Sajira, Cipanas, Cibeber, Maja, Curugbitung, Cimarga, Rangkasbitung, Cibadak, Cikulur, Cileles, Gunungkencana, Banjarsari, Wanasalam, Malingping, Bayah, Leuwidamar, Muncang dan Sobang.

Bahkan, belum lama ini tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Lebak terdampak bencana banjir bandang dan longsor hingga sembilan warga dilaporkan meninggal dunia. Selain itu juga ribuan warga terpaksa tinggal di posko pengungsian dan puluhan jembatan, sekolah dan pesantren rusak berat hingga hanyut.

Begitu juga ratusan rumah masyarakat hanyut dan rusak berat akibat bencana alam tersebut. Oleh karena itu, BPBD Lebak minta warga mewaspadai bencana banjir dan longsor sehubungan curah hujan meningkat. "Kami berharap warga yang tinggal di perbukitan dan aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan untuk mengurangi risiko kebencanaan," katanya.

Kaprawi mengatakan, pihaknya kini mempersiapkan kesiagaan dengan mengoptimalkan piket selama 24 jam di Posko Utama BPBD dengan bergantian hingga 12 personel juga mempersiapkan persedian logistik dan obat-obatan.

Selain itu juga menyiagakan peralatan evakuasi untuk melakukan pertolongan jika sewaktu-waktu terjadi banjir juga berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Peralatan evakuasi itu semua dalam kodisi baik dan bisa dioperasikan, diantaranya kendaraan roda dua dan roda empat, senso dan perahu karet.

"Kami tentu akan bergerak cepat jika menerima laporan bencana alam untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan banyak korban jiwa," kata Kaprawi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement