Senin 16 Mar 2020 15:11 WIB

Cegah Penularan, Hindari Kepadatan di Halte dan Stasiun

Bila kondisi fisik sedang kurang sehat sebaiknya hindari menggunakan angkutan umum

Rep: amri amrullah/ Red: Hiru Muhammad
Seorang penumpang Transjakarta menggunakan antiseptik di Halte Transjakarta, Jakarta guna mencegah penyebaran virus corona, Selasa (3/3).(Havid Al Vizki)
Foto: Havid Al Vizki
Seorang penumpang Transjakarta menggunakan antiseptik di Halte Transjakarta, Jakarta guna mencegah penyebaran virus corona, Selasa (3/3).(Havid Al Vizki)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penumpang Bus Transjakarta pada Senin (16/3) pagi mengalami lonjakan di beberapa halte Transjakarta. Hal senada terjadi di beberapa stasiun MRT.

Melonjaknya penumpang ini tidak lepas dari pembatasan operasional angkutan umum sebagai upayan mencegah penularan virus Corona (Covid-19). Penumpang pun diminta untuk bisa mengindari kepadatan di halte dan stasiun untuk mencegah penularan.

Pengamat Transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan sudah selayaknya transportasi umum di Jakarta bukan hanya mengedepankan aspek keamanan dan kenyamanan saja, namun aspek kesehatan. Karena itu dalam kondisi mencegah penularan Covid-19 saat ini, menurut dia, ada baiknya penyelenggara bersikap tegas menjalankan protokol kesehatan di angkutan umum, seperti himbauan pemerintah.

"Bagi penumpang khusus angkutan publik, bila sedang tidak sehat sebaiknya hindari angkutan umum, atau setidaknya pakai masker. Dan penumpang yang sehat juga bisa menghindari kondisi keramaian saat di halte atau stasiun," kata Djoko kepada wartawan, Senin (16/3).

Semua ini, demi menjaga agar penumpang dan pengguna kendaraan umum bisa tetap aman dan sehat. Walaupun diakui dia, antrean panjang terjadi seperti pada Senin (16/3) pagi, hal ini dikarenakan sebagian besar aktivitas perkantoran masih berjalan normal, tidak seperti imbauan pemerintah mulai bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH).

Djoko mengingatkan bagi masyarakat pengguna setia angkutan umum, kondisi saat ini adalah diluar keadaan normal, dimana warga lebih dianjurkan menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum lain seperti taksi atau transportasi online. Sebab kondisi saat ini, kontak dengan banyak orang di publik, justru akan memperbesar resiko penularan Covid-19.

Ia mengimbau kesadaran diri masyarakat dalam kondisi saat ini, prioritaskan berkegiatan di rumah. Sehingga kebijakan pembatasan jam operasional transportasi umum bisa diselaraskan, dengan meminimalisir interaksi publik di Jakarta. Djoko mengakui memang dilematis bagi aktivitas transportasi di luar Jakarta.

"Ingin mengurangi interaksi di angkutan umum, baik Bus Transjakarta, MRT maupun LRT namun kebijakan ini tidak diperhitungkan dengan cermat, pasti muncul masalah baru," katanya.

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo mengatakan pembatasan operasional Tranjakarta ini merupakan langkah demi kebaikan bersama. Karena itu Transjakarta menghimbau pelanggan untuk bersabar dan meminta pengertianya untuk tetap menjaga jarak antar individu guna minimalisir penularan Covid-19.

Hal ini sesuai dengan instruksi dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan himbauan dari Organisasi Kesehatan Dunia, WHO dalam upaya meminimalisir penyebaran Covid-19 dengan bekerja beribadah dan belajar di rumah. "Untuk itu, Transjakarta menyarankan kepada masyarakat yang tidak mempunyai keperluan mendesak untuk melakukan kegiatannya dari rumah," kata Nadia.

Langkah ini perlu demi kemananan dan kenyamanan bersama. Namun jika terpaksa harus pergi ke luar, masyarakat disarankan untuk tetap mengikuti intruksi dan kebijakan yang telah diumumkan Gubenur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengenai pembatasan frekuensi operasional Transportasi Umum selama 14 hari ke depan mulai hari ini, Senin (16/3) hingga 30 Maret 2020 mendatang.

"Perlu ditekankan, agar masyarakat yang beraktivitas di luar rumah dan menggunakan Transjakarta untuk tetap mengikuti arahan dari petugas baik yang berada di dalam bus ataupun di halte. Hal ini ditujukan agar pelanggan bisa terarahkan dengan baik demi kenyamanan bersama mengingat proses penularan virus Corona sendiri bisa terjadi dengan sentuhan fisik jarak dekat atau close contact," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement