Senin 16 Mar 2020 14:39 WIB

Komisi I DPR Minta Liga-Liga Olah Raga Dihentikan Sementara

Aktivitas liga-liga dinilai memicu dan berpotensi terjadi penularan virus.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Wabah virus corona berdampak pada penundaan kompetisi-kompetisi sepak bola di negara-negara Eropa(Republika)
Foto: Republika
Wabah virus corona berdampak pada penundaan kompetisi-kompetisi sepak bola di negara-negara Eropa(Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI meminta agar seluruh event atau kegiatan liga-liga olah raga di Indonesia dihentikan sementara akibat wabah virus corona atau Covid-19. Aktivitas liga-liga tersebut memicu dan berpotensi terjadi penularan virus.

"Semua ya (dihentikan) liga sepakbola terutama. Kalau basket kan sudah. Karena ini sudah nggak main-main. Kebayang nggak, kalau dalam satu ruangan ada puluhan orang terus ada yang positif, maka yang lainnya harus dikarantina," ujar Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan melalui keterangan pers yang diterima, Senin (16/3).

Baca Juga

Ia pun meminta agar pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota untuk memberikan rasa aman dan tenang dalam menghadapi virus corona. Menurutnya, pemerintah jangan sampai membuat bingung masyarakat.

"Pemerintah harus memberikan transparansi data yang mudah dicerna warga. Jangan malah membuat bingung bahkan panik," katanya.

Sebelumnya, jumlah pasien yang dinyatakan positif Corona di Tanah Air kembali bertambah. Juru Bicara Penanganan virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto mengungkap Kementerian Kesehatan hari ini mendapatkan 21 kasus baru corona sehingga total menjadi 117 kasus.

Hari ini kita mendapatkan 21 kasus baru dimana 19 di Jakarta dan dua di Jawa Tengah," ujar Juru Bicara Penanganan virus corona (Covid-19) Achmad Yurianto di Komplek Istana Negara, Jakarta, Ahad (15/3).

Yuri mengatakan 19 kasus baru yang ada di Jakarta merupakan pengembangan tracingorang yang melakukan kontak dengan pasien yang telah dinyatakan positif corona sebelumnya. Kendati demikian, Yuri tidak merinci satu-satu 21 pasien baru tersebut dan meminta untuk mengecek di situs Pemerintah terkait penanganan corona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement