Senin 16 Mar 2020 13:58 WIB

Waskita Terima Pembayaran Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek

Tahun ini Waskita menargetkan penerimaan pembayaran Rp 10 triliun dari proyek turnkey

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
PT Waskita Karya, salah satu BUMN di bidang jasa konstruksi.()
PT Waskita Karya, salah satu BUMN di bidang jasa konstruksi.()

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah menerima pembayaran atas proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) sebesar Rp 6,2 triliun dari PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek. Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan mengatakan pembayaran sebesar Rp 6,2 triliun telah diterima pada Jumat (13/3).

"Pembayaran tersebut merupakan 51 persen. dari total lembayaran Rp 12,3 triliun disesuaikan dengan porsi atas kerja sama operasi dengan PT Acset Indonusa Tbk," kata Haris dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Senin (16/3).

Baca Juga

Haris menyampaikan proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) sepanjang 38 KM ini merupakan hasil kolaborasi antara BUMN dan swasta, yaitu Waskita Karya dan PT Acset Indonusa Tbk. Kata Haris, pengerjaan Proyek tol yang termasuk dalam kategori Proyek Jalan Tol Layang Terpanjang di Indonesia ini telah dimulai sejak 2017 dan telah diresmikan Presiden  Joko Widodo pada 12 Desember 2019 dan sudah dioperasionalkan ke pengguna jalan sejak 15 Desember 2019.

"Dalam pelaksanaannya, Waskita Karya menggunakan metode kontruksi terkini seperti metode Pierhead Sosrobahu, metode Pierhead Segmental Precast, dan metode Erection Girder dengan Launcher Gantry dan Crane," ucap Haris.

Haris menjelaskan metode tersebut dipilih selain untuk menyelesaikan proyek tersebut sesuai target waktu juga dengan mutu dan safety yang baik. Terlebih proyek ini dikerjakan di tengah kondisi lalu lintas Tol Jakarta - Cikampek yang aktif dan padat.

Haris mengatakan penerimaan pembayaran dari proyek Tol Jakarta - Cikampek II (Elevated) tersebut merupakan salah satu target penerimaan kas masuk dari proyek turnkey Waskita Karya. Kata Haris, tahun ini Waskita menargetkan penerimaan pembayaran senilai Rp 10 triliun dari proyek yang dikerjakan dengan skema turnkey dan Rp 18,7 triliun dari proyek konstruksi lainnya.

"Selain kas masuk dari pembayaran proyek, Waskita juga mengincar pengembalian piutang dana talangan tanah dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) senilai Rp 4,5 triliun," kata Haris menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement