Senin 16 Mar 2020 13:23 WIB

Aktivitas Mahasiswa di Kampus UPI Bandung Sepi

Aktivitas mahasiswa yang berada di kampus pun tidak banyak

Rep: Muhammad Fauzi Rdwan/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana kampus UPI Bandung yang terpantau sepi, Senin (16/3)
Foto: Fauzi Ridwan/Republika
Suasana kampus UPI Bandung yang terpantau sepi, Senin (16/3)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasca mengambil kebijakan pembelajaran kuliah secara jarak jauh atau online akibat wabah virus corona, aktivitas mahasiswa dan perkuliahan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung terpantau sepi. Jika hari-hari biasa kawasan kampus dipadati kendaraan mahasiswa dan civitas akademika, maka saat ini terpantau lengang.

Berdasarkan pantauan, area parkir motor di bagian utara Kampus lengang oleh kendaraan. Hanya sedikit kendaraan roda dua yang parkir dibandingkan hari-hari biasanya. Aktivitas mahasiswa yang berada di kampus pun tidak banyak, hanya sedikit orang yang lalu lalang di kawasan kampus.

Baca Juga

Salah seorang dosen UPI Bandung, Siti Hamidah mengaku aktivitas mahasiswa saat ini dialihkan kepada pembelajaran jarak jauh atau online. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi wabah penyebaran virus corona atau covid-19 yang saat ini meningkat.

"Iya, mahasiswa diarahkan untuk belajar jarak jauh. Saya sendiri ke kampus untuk pindai kehadiran," ujarnya, Senin (16/3). Menurutnya, tidak terdapat kendala dalam aktivitas belajar jarak jauh.

Namun, ia berharap wabah virus corona bisa segera berakhir sehingga aktivitas belajar di kampus bisa kembali seperti semula yaitu tatap muka. Ia pun mengingatkan kepada mahasiswa untuk selalu menjaga kebersihan diri dan sementara waktu menahan diri berkumpul di keramaian.

Sebelumnya, Sebanyak tujuh orang warga Jawa Barat dipastikan telah terpapar virus corona atau covid-19. Sedangkan total sebanyak 706 orang lebih dilakukan pemantauan terkait penyebaran virus corona. Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini gencar melakukan tes covid-19 khususnya mereka yang terlibat dalam penanganan pasien covid 19 seperti perawat, tenaga kerja asing dan keluarga pasien.

"7 positif itu, 2 warga depok, satu warga Cianjur yang meninggal dunia, dua di Kabupaten Bekasi istri dan anak dari pasien di Cianjur yang positif dan satu di Kota Bandung positif dan satu di Kota Cirebon di RSUD Sunan Gunung Jati," ujar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Ahad (15/3).

Sedangkan menurutnya, sebanyak 706 orang yang tidak masuk rumah sakit dilakukan pemantauan terkait virus corona. Ia mengatakan, kurang lebih sebanyak 256 orang yang dipantau sudah selesai sedangkan 448 orang lainnya masih dipantau.  Ia menambahkan, 82 orang lainnya berstatus pasien dalam pengawasan terdiri dari 54 pasien negatif corona, 28 pasien menunggu hasil status.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement