Senin 16 Mar 2020 11:11 WIB

Pabrik Gas Meledak di Nigeria

Sebuah ledakan di sebuah pabrik pemrosesan gas di pinggir kota Lagos, Nigeria

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Sebuah ledakan di sebuah pabrik pemrosesan gas di pinggir kota Lagos, Nigeria. Ilustrasi.
Foto: AP/Jossy Ola
Sebuah ledakan di sebuah pabrik pemrosesan gas di pinggir kota Lagos, Nigeria. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Sebuah ledakan di sebuah pabrik pemrosesan gas di pinggir kota Lagos, Nigeria, menewaskan sedikitnya 15 orang. Ledakan itu memicu kebakaran sehingga menghancurkan sekitar 50 bangunan di sekitarnya.

Koordinator zona untuk National Emergency Management Agency (NEMA) Ibrahim Farinloye mengatakan, beberapa orang terluka dan dibawa ke rumah sakit. "Ledakan itu menghancurkan lebih dari 50 rumah tempat tinggal," ujarnya.

Baca Juga

Nigerian National Petroleum Corporation (NNPC) menyatakan ledakan itu dipicu setelah sebuah truk menabrak beberapa tabung gas. Benda tersebut tertumpuk di sebuah pabrik pemrosesan gas di dekat pipa perusahaan daerah Abule Ado negara bagian Lagos.

Gas yang tertabrak truk itu memicu ledakan, menyebabkan runtuhnya rumah-rumah di dekatnya. Peristiwa itu pun merusak pipa NNPC dan menyebabkan perusahaan menghentikan operasi pemompaan pada pipa Atlas Cove-Mosimi. NNPC mengatakan bahwa penutupan sementara pipa produk minyak bumi tidak akan memengaruhi pasokan produk normal ke Lagos dan kota-kota sekitarnya.

Gumpalan asap mengepul ke udara ketika orang-orang menyaksikan ledakan yang terjadi. Sementara petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang menghabiskan bangunan pabrik dan di sekitarnya.

"Api mulai dengan asap. Asapnya naik dan kemudian kami mendengar suara dan beberapa rumah ambruk bahkan atapnya," ujar saksi mata.

Kebakaran pipa di negara produsen minyak mentah terbesar di Afrika adalah hal biasa. Sebagian besar disebabkan oleh pencurian dan sabotase. Metode yang digunakan untuk mencuri minyak sering kali menghasilkan kecelakaan yang menyebabkan kebakaran.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement