Senin 16 Mar 2020 10:15 WIB

Belanda Tutup Sekolah dan Restoran

Pemerintah Belanda memerintahkan semua sekolah, restoran, dan klub olahraga ditutup

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Seorang penumpang duduk di lantai Bandara Schipol, Belanda pada Jumat (13/3). Pemerintah Belanda memerintahkan semua sekolah, restoran, dan klub olahraga ditutup. Ilustrasi.
Foto: Olaf Kraak/EPA
Seorang penumpang duduk di lantai Bandara Schipol, Belanda pada Jumat (13/3). Pemerintah Belanda memerintahkan semua sekolah, restoran, dan klub olahraga ditutup. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Pemerintah Belanda memerintahkan semua sekolah, restoran, dan klub olahraga ditutup. Kebijakan ini dilakukan untuk membatasi penyebaran virus corona atau Covid-19.

Langkah ini diberlakukan ketika jumlah infeksi Covid-19 di negara itu meningkat. Institut Nasional untuk Kesehatan Publik Belanda (RIVM) mengatakan jumlah kasus di Belanda naik dari 176 menjadi 1.135 dan 20 di antaranya meninggal dunia.  

Menteri Pendidikan Belanda Arie Slob mengatakan larangan ini akan berlaku hingga 6 April. Slob mengatakan situasi menunjukkan sudah tidak mungkin sekolah tetap dibuka.

"Karena banyak guru yang sakit di rumah dan karena risiko keamanan, maka kami memutuskan untuk menutup semua sekolah dan penitipan anak," kata Slob, Senin (16/3).

Pemerintah Belanda meminta 17 juta warganya untuk tetap menjaga jarak saat keluar rumah. "Jangan menimbun, itu tidak dibutuhkan, pasokan cukup," tambah Slob.

Semua sauna, klub seks, sekolah olahraga, dan kafe marijuana juga harus tutup pada pukul 18.00 waktu setempat. Awalnya Kabinet Perdana Menteri Mark Rutte menolak untuk menutup sekolah. Namun setelah ada tekanan dari para guru dan dokter mereka memutuskan untuk menutup sekolah.

Dalam surat yang dikirimkan kepada orang tua di Amsterdam, pemerintah Belanda mengatakan profesional medis merekomendasikan agar sekolah ditutup dan mereka sedang menyusun rencana apabila penutupan ini berlangsung lama. Menteri Kesehatan Belanda Bruno Bruins mengatakan mungkin akan ada langkah-langkah tambahan. Ia menegaskan penutupan sekolah bukan langkah terakhir pemerintah untuk mengatasi penyebaran virus Covid-19.

"Situasi berkembang dengan cepat dan kami akan terus memutuskan langkah-langkah selanjutnya berdasarkan pengetahuan para pakar. Saya tidak bisa berspekulasi apa saja langkah-langkah itu, tapi jelas akan ada," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement