Ahad 15 Mar 2020 22:42 WIB

Pernah Preskon Bareng Menhub, Emil Cek Kesehatan

Emil mengaku bertemu Menhub saat di Bandara Kertajati

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) memberikan keterangan kepada wartawan saat konferensi pers terkait wabah corona atau Covid-19, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Ahad (15/3). (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) memberikan keterangan kepada wartawan saat konferensi pers terkait wabah corona atau Covid-19, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Ahad (15/3). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat  Ridwan Kamil telah menjalani cek kesehatan sebagai langkah antisipasi penyebaran COVID-19. Hal ini dilakukan karena Ridwan Kamil pernah berdekatan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada 1 Maret 2020. Saat itu keduanya mengawal transit 69 anak buah kapal Diamond Princess di Bandara Internasional Jawa Barat. 

Menhub telah dinyatakan positif COVID -19 dan saat ini sedang  menjalani isolasi di rumah sakit. Menurut Ridwan Kamil, saat di Bandara Kertajati dirinya bersama Menhub menggelar konferensi pers usai proses transit ABK selesai. 

“Termasuk saya juga memeriksakan diri karena ada kabar Pak Menteri Perhubungan kena (positif Covid-19). Kami pernah ada satu titik saat preskon kita bersama di Bandara Kertajati, untuk menjaga transparansi publik tentulah saya coba lakukan hal ini, nanti hasilnya dalam waktu dekat mungkin bisa disampaikan,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Ahad petang (15/3).

Namun, kata Emil, dirinya bersama Menhub saat itu jauh dari para ABK Diamond Princess, dan para awak pun telah dinyatakan negatif COVID-19. Selain itu, pada saat di Kertajati, Kang Emil bertemu Menteri Perhubungan hanya saat konferensi pers.

Menurut Emil, ia sangat prihatin dengan situasi yang dialami Menteri Perhubungan. Kalau mau dihubungkan dengan Diamond Princess kita pakai logika saja. "Ada nggak awak Diamond Princess yang positif? Tidak ada, semua negatif. Jadi, semua argumentasi itu gugur. Kalau menghubungkan – ini pendapat saya pribadi – positifnya Menhub dengan Diamond Princess,” katanya.

Pertama, kata dia, jaraknya jauh. Waktu WNI datang semua hanya memantau dengan jarak 500 meter. Mereka turun langsung naik ke bus. "Kalau positifnya dari di Diamond Princess berarti ABK Diamond Princess harus ada yang positif, sebagai penular ke Menteri kan. Kalau ABK-nya negatif – faktanya begitu – berarti dugaan kami bukan di Kertajati bukan dari Diamond Princess,” papar  Emil.

Sementara itu, terkait perkembangan terkini COVID-19 di Jabar hingga Ahad (15/3) pukul 17.00 WIB, sudah ada 10 orang dinyatakan positif terpapar. Dari 10 pasien positif tersebut, dua orang di antaranya meninggal dunia yakni warga Kabupaten Cianjur dan warga Kabupaten Bekasi

“Per sore ini (Ahad, 15/3) informasi data yang masuk ada 10 orang yang positif Covid-19 di Jawa Barat,” kata Emil.

Dari kesepuluh pasien positif tersebut, di antaranya tiga warga Depok, satu warga Kota Bandung, satu warga Kabupaten Cirebon, satu warga Kabupaten Purwakarta, tiga warga Kabupaten Bekasi, dan satu warga Kabupaten Cianjur.

Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 83 orang, 54 di antaranya telah selesai pengawasan, sehingga sisa 29 orang masih dalam pengawasan. Orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 785 orang, 291 di antaranya telah selesai dipantau sehingga sisa 494 orang masih dalam pemantauan.

Emil mengatakan, Pemprov Jawa Barat akan segera mengumumkan sebaran data ODP dan PDP COVID-19 di Jabar berbasis kelurahan.“Kita menjaga tidak ada data yang melanggar aturan publik, tapi di level kelurahan yang masih sangat luas itu minimal forum pimpinan kelurahan atau kepala desa bisa melakukan social distancing, edukasi, pelacakan,” katanya. N Arie Lukihardianti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement