Ahad 15 Mar 2020 15:15 WIB

Gubernur Jabar: Kegiatan Belajar di Jabar Dialihkan ke Rumah

Dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan SMK dan diimbau PT melakukan hal yang sama.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diwawancara wartawan saat konferensi pers terkait wabah corona atau Covid-19, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Ahad (15/3). (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diwawancara wartawan saat konferensi pers terkait wabah corona atau Covid-19, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Ahad (15/3). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG- Pemerintah Provinsi Jawa Barat memutuskan kegiatan belajar siswa di sekolah dalam dua pekan ke depan dialihkan di rumah dengan kurikulum atau materi pelajaran tentang virus korona atau covid-19. Dengan materi tersebut, diharapkan para siswa menjadi agen edukasi yang menyampaikan tentang antisipasi pencegahan virus korona kepada keluarga dan lingkungan terdekatnya.

"Kami mengumumkan sekarang bukan libur bersekolah (tapi) di rumah. Pemerintah Jawa Barat dari besok sampai dua minggu akan menyekolahkan anak belajar di rumah dan kurikulum yang disiapkan setengahnya tentang covid-19," ujar Gubernur Jawa Barat, Ridwan kamil saat di Gedung Pakuan, Ahad (15/3).

Menurutnya, para siswa belajar di rumah dengan menggunakan perangkat teknologi (online). Katanya diharapkan, para siswa akan menjadi agen edukasi dan terkait proses belajar mengajar di sekolah diatur tim kurikulum yang disediakan kepala dinas pendidikan. 

"Saya mengapresiasi Wali Kota, kepala daerah mengumumkan sekolah di rumah,  Depok, Bekasi, Bandung, Karawang dan lain-lain. Hari ini dipertegas dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan SMK dan diimbau Perguruan Tinggi (PT red.) melakukan hal yang sama," kata Gubernur Jabar.

Menurutnya, hasil tugas belajar di rumah ke depan bisa dijadikan sebagai edukasi untuk orang tua, tetangga dan teman serta jaringan media sosial. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dewi Sartika memastikan bahwa penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasi Komputer (UNBK) ditiadakan dampak wabah virus korona. Menurutnya, hal itu disepakati setelah pihaknya melakukan konsultasi dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

"UNBK mulai besok gak ada, kami berkonsultasi dengan BSNP pada dasarnya mereka tidak berkeberatan mengikuti kebijakan kepala daerah terkait UNBK," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement