Ahad 15 Mar 2020 15:00 WIB

Apa Itu Lockdown? Ini yang Dilakukan oleh Sejumlah Negara

Sejumlah negara menerapkan lockdown atau penguncian dengan pendekatan yang berbeda.

Rep: Puti Almas/ Red: Ratna Puspita
 Ilustrasi Lockdown(Tim Republika)
Foto: Tim Republika
Ilustrasi Lockdown(Tim Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta sudah perlu untuk menutup akses kegiatan dari dalam maupun kedatangan orang. "Jakarta sudah perlu menutup kegiatan-kegiatam baik di dalam maupun di luar, kedatangan orang dari dalam dan luar Jakarta," ujar Anies di Jakarta, Ahad (15/5).

Penutupan akses dari dalam maupun luar ini dapat berarti lockdown. Lockdown menjadi salah satu kata populer sejak wabah virus corona jenis baru menyebar luas secara global dan telah dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pandemi.

Baca Juga

Lockdown menjadi sebuah protokol darurat, yang biasanya hanya dapat diprakarsai oleh otoritas. Kata ini sendiri juga dapat digunakan dalam arti melindungi orang di dalam fasilitas.

Lebih lanjut untuk kata full lockdown atau penguncian secara penuh memiliki arti bahwa setiap orang harus tinggal di tempat mereka berada dan tidak boleh masuk atau keluar dari sana, kecuali hanya untuk beberapa hal yang diizinkan. Sejumlah negara telah menerapkan lockdown untuk mengendalikan penyebaran virus corona jenis baru, yang diharapkan menekan jumlah kasus infeksi secara signifikan. 

China sebagai negara tempat virus corona jenis baru pertama kali ditemukan telah melakukan lockdown untuk setidaknya 16 kota di negara itu sejak akhir Januari 2020. Dalam aturan selama lockdown, setiap orang diimbau untuk tetap berada di rumah masing-masing, kecuali bagi mereka yang harus membeli kebutuhan pokok dan mencari perawatan medis.

photo
Warga bermasker berjalan di pusat Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China - (AP Photo/Arek Rataj)

Di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, yang menjadi tempat pertama kali virus corona jenis baru ditemukan, operasional transportasi dari luar dan dalam kota dihentikan sepenuhnya dan pergerakan orang dibatasi. Di sana, mobil juga dilarang keluar jika memuat lebih dari dua orang, termasuk pengendara dalam sekali keberangkatan, serta harus melapor ke petugas berwenang saat tiba di tempat tujuan dan memeriksakan kesehatan selama 14 hari. 

Warga asing dilarang meninggalkan Provinsi Hubei, kecuali dievakuasi oleh pemerintah dari negara asal. Lockdown di Cina juga membatasi pergerakan pribadi penduduk mulai dari pos pemeriksaan di pintu masuk gedung, hingga batas keras untuk keluar. 

Dikutip Time, beberapa kompleks apartemen, penjaga keamanan mencegah orang masuk dan keluar. Di Wuhan, pasukan militer dikerahkan untuk memastikan warga mematuhi lockdown dan relawan pergi dari pintu ke pintu untuk memeriksa suhu setiap warga. Orang-orang yang ditemukan mengalami demam kemudian dikirim ke pusat karantina.

"Pendekatan berani China untuk menahan penyebaran cepat dari patogen pernapasan baru ini telah mengubah arah epidemi yang meningkat dengan cepat dan mematikan," kata sebuah laporan yang ditulis oleh para ahli kesehatan yang melakukan perjalanan ke pusat wabah untuk mempelajari tanggapan virus corona bagi dunia.

Pendekatan lockdown berbeda

photo
Papan berisi pengumuman penutupan Coloseum di Roma, Italia.  - (AP)

Di Italia, negara dengan kasus wabah terbesar di luar Cina telah membuat lebih dari 12.000 orang sakit, dengan angka kematian lebih dari 800 orang, lockdown secara nasional juga telah diberlakukan. Ada sedikit perbedaan dalam lockdown yang diterapkan di negara Eropa ini dengan China. 

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan lockdown dimulai pada 10 Maret hingga 3 April mendatang. Seluruh area publik, seperti sekolah, universitas, bioskop, museum, klub malam, dan restoran ditutup. Seluruh acara olahraga ditunda terlebih dahulu, termasuk liga sepak bola Serie A. 

Pembatasan perjalanan juga diberlakukan, tetapi diizinkan untuk pekerjaan, keperluan mendesak atau alasan kesehatan. Transportasi umum seperti kereta api dan pesawat masih beroperasi, tetapi bagi yang bepergian tanpa alasan jelas dapat dikenakan hukuman denda.  

Hanya toko kelontong dan apotek yang tetap diizinkan untuk dibuka di Italia. Orang-orang yang menentang aturan selama lockdown di Italia bisa menghadapi hukuman tiga bulan penjara atau denda sekitar 230 dolar AS.

Spanyol saat ini menjadi negara terbaru di Eropa yang memberlakukan lockdown kepada seluruh warga. Dalam pidato yang disiarkan secara nasional pada Sabtu (14/3), Perdana Menteri Pedro Sanchez merinci tindakan luar biasa yang diberlakukan sebagai bagian dari keadaaan darurat untuk memerangi wabah virus corona jenis baru. 

Denmark juga telah menutup perbatasannya dan menghentikan lalu lintas penumpang ke dan dari negara itu. Wisatawan akan ditolak di perbatasan jika mereka tidak dapat menunjukkan bahwa mereka memiliki "alasan yang sah" untuk masuk, misalnya, jika mereka warga negara. 

photo
Seorang pria yang mengenakan topeng pelindung berjalan melewati papan nama di lapangan bola basket yang mengumumkan penutupan sementara sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona baru di pinggiran kota Quezon, Manila, Filipina pada Sabtu 14 Maret 2020. - (AP/Aaron Favila)

Prancis memutuskan melakukan lockdown dengan menutup area publik, termasuk Menara Eiffel, serta seluruh kafe, restoran, bioskop, dan lokasi sejenis lainnya sementara waktu, sebagai upaya mengendalikan penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19) yang dimulai pada Ahad (15/3). Sejauh ini tercatat ada 3.600 kasus infeksi yang dikonfirmasi di negara itu. 

Sebelumnya, Pemerintah Prancis juga melarang adanya pertemuan yang melibatkan orang-orang dalam jumlah besar, yaitu lebih dari 100. Seluruh sekolah diliburkan dan perusahaan-perusahaan diminta untuk mengizinkan para karyawannya untuk bekerja di rumah. 

Kendati demikian, Prancis akan tetap meneruskan pemilihan umum lokal (nationwide municipal elections) yang dijadwalkan untuk digelar pada Ahad (15/3) hari ini. Namun, ada beberapa ketentuan dalam pemilihan ini yaitu setiap orang akan berada pada jarak yang aman, serta berbagai permukaan benda di lokasi pemilihan dipastikan bersih. Pemilih juga disarankan membawa pena mereka masing-masing untuk menandatangani daftar pemilih. 

Di Filipina, Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan pada Kamis (12/3) bahwa semua transportasi darat, laut dan udara masuk dan keluar dari wilayah Ibu Kota Manila akan dihentikan hingga pertengahan April. 

Tanpa lockdown

photo
Upaya pencegahan wabah virus corona di Korea Selatan - (VOA)

Sementara itu, di Korea Selatan (Korsel), negara keempat terbesar kasus COVID-19 melaporkan jumlah pasien yang pulih dari virus corona hingga Jumat (13/3) menurun secara cukup signifikan. Tanpa dilakukan lockdown, negara ini dinilai berhasil mengendalikan penyebaran infeksi. 

Dilansir Forbes, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mencatat 110 kasus virus corona baru dan mengatakan bahwa 177 pasien telah pulih. Direktur Hubungan Pers Asing di Kementerian Luar Negeri Korsel Seo Eun-young mengatakan pengujian atau tes kesehatan secara agresif telah menjadi kunci untuk memuat virus corona. 

Jika negara lain seperti Amerika Serikat hanya merekomendasikan pengujian corona pada orang yang menunjukkan gejala maka tidak demikian dengan Korsel. Korsel menguji siapa pun yang pernah melakukan kontak dengan kasus yang dikonfirmasi dan melacak aktivitas kartu kredit, rekaman kamera pengawas, dan pelacakan ponsel. 

UPI melaporkan bahwa Korsel telah melakukan hampir 250.000 tes pada Jumat (13/3). Hingga saat ini, Pemerintah Korsel masih memantau kemungkinan timbulnya virus corona jenis baru secara lebih lanjut di seluruh negeri.

Perlu diketahui, bagi kebanyakan orang, COVID-19 hanya menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk. Namun, bagi sebagian lainnya, terutama orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan sebelumnya, infeksi dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement