Ahad 15 Mar 2020 14:01 WIB

Gelaran Piala Eropa 2020 Mengerucut pada Dua Opsi

Selain opsi digelar pada Desember, usulan lainnya adalah menggelarnya tahun depan.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Piala Eropa (Euro) 2020(Republika)
Foto: Republika
Piala Eropa (Euro) 2020(Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) sedang mempertimbangkan Piala Eropa 2020 digelar pada bulan Desember. Sedianya, pesta sepakbola terbesar di Benua Biru ini akan digelar 12 Juni-12 Juli 2020. Namun kasus pandemi vorona membuat seluruh jadwal sepakbola di dunia menjadi kacau.

UEFA kemungkinan menunda Piala Eropa 2020 dan saat ini sedang dilakukan pembicaraan tentang kapan waktu tepat untuk digelar. Dilansir dari Dailystar, Ahad (15/3), opsi digelarnya pada bulan Desember untuk memberikan waktu bagi liga-liga di Eropa menyelesaikan jadwal musim 2019/2020 yang juga tertunda karena corona.

Covid-19, sebutan virus tersebut, membuat hampir kompetisi sepakbola di seluruh Eropa ditunda setidaknya hingga bulan April mendatang. Kendati demikian, penundaan tersebut dapat lebih lama jika pandemi semakin memburuk.

Selain opsi menggelar Piala Eropa pada bulan Desember, usulan lainnya adalah melaksanakan pada musim panas tahun depan. Namun diperkirakan sebagian peserta lebih menyetujui opsi turnamen digelar pada Desember.

Jika Piala Eropa digelar Desember, maka akan memberikan kesempatan kepada liga-liga di Eropa menyelesaikan kompetisinya di sepanjang musim panas. Sedangkan usulan agar Piala Eropa digelar pada musim panas 2021 juga mempunyai argumen jelas, yaitu karena pada tahun depan hanya terdapat Kejuaraan Eropa wanita.

Dua opsi tersebut akan dibicarakan ketika 55 asosiasi anggota UEFA membahas mengenai kelanjutan Piala Eropa 2020, Selasa (17/3). Presiden Federasi Sepak Bola Italia, Gabriele Gravina, adalah orang yang meminta keras agar Piala Eropa ditunda. Menurut dia, tak ada alasan lain kecuali keadaan darurat yang dihadapi dunia saat turnamen harus ditunda.

"Tidak ada yang pernah berharap untuk menghadapi keadaan darurat seperti ini," kata Gravina kepada Il Messaggero, dilansir dari Football Italia, Ahad.

Gravina akan menantikan keputusan dari pembicaraan dengan UEFA, Selasa depan untuk membahas nasib Piala Eropa. Gravina mengklaim Italia adalah negara pertama menyarankan agar kalender internasional ditinjau kembali.

Anggota Eksekutif UEFA, Evelina Christillin mengatakan, akan terus melakukan evaluasi apakah Piala Eropa perlu ditunda. Menurut Christillin keputusan segala hal mengenai kalander sepakbola Eropa akan ditentukan setelah dilakukan pembicaraan bersama-sama.

Evelina menambahkan, keputusan ditundanya Piala Eropa tidak hanya atas pertimbangan UEFA dan FIFA namun juga dari kesepakatan Badan Liga Nasional. “Karena itu, kami terus mengevaluasi apakah akan menunda Eueo 2020 hingga musim panas tahun depan,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement