Ahad 15 Mar 2020 09:53 WIB

Afghanistan Liburkan Sekolah, Kuwait Tutup Masjid

Semua lembaga pendidikan di Afghanistan dan Kuwait diliburkan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.(CDC via AP, File)
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.(CDC via AP, File)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Otoritas Afghanistan memutuskan untuk menutup seluruh lembaga pendidikan sebagai bagian dari upaya membendung penyebaran virus corona. Hingga saat ini, ada 11 kasus virus corona yang terkonfirmasi di Afghanistan. Semula kasus tersebut berjumlah delapan.

Dilansir Anadolu Agency, Ahad (15/3), Juru bicara Kementerian Kesehatan Waheed Mayar pada Sabtu (14/3) mengatakan, tiga kasus baru virus corona di Afghanistan terkonfirmasi berada di provinsi Balkh, Kapisa dan Samangan. Dengan total 11 kasus yang terkonfirmasi itu, Afghanistan juga membatalkan semua acara olahraga.

Baca Juga

Afghanistan melaporkan kasus COVID-19 pertamanya pada akhir Februari, tak lama setelah Iran mengonfirmasi kasus-kasus virus corona. Otoritas Kesehatan dan Pendidikan Afghanistan pun telah mengumumkan bahwa liburan musim dingin yang sedang berlangsung akan diperpanjang selama satu bulan lagi hingga 21 April mendatang guna pencegahan wabah virus corona.

Tak hanya Afghanistan, Kuwait juga melakukan langkah penutupan lembaga-lembaga akademik selama dua pekan ke depan dan menangguhkan semua kegiatan olahraga sampai pemberitahuan lebih lanjut. Negara Teluk itu juga telah berhenti mengeluarkan visa ke negara-negara yang terkena virus.

Kuwait juga menutup aktivitas shalat lima waktu dan shalat Jumat di masjid untuk sementara waktu, untuk melawan virus corona. Otoritas kesehatan di Kuwait telah melaporkan 100 kasus virus corona di negaranya.  

Virus yang diduga berasal di Wuhan, China Desember lalu telah menyebar ke 129 negara dan wilayah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, jumlah kematian global akibat virus corona telah melampaui 5.300 dengan lebih dari 142 ribu kasus di seluruh dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement