Sabtu 14 Mar 2020 21:16 WIB

Mampukah MotoGP tetap Menarik Ditengah Berantakannya Jadwal?

Total sudah ada empat seri yang dibatalkan karena wabah Covid-19.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pembalap Italia Valentino Rossi dari Movistar Yamaha MotoGP, kanan, mengarahkan sepeda motornya saat dia diikuti oleh pembalap Italia, Andrea Dovizioso dari Tim Ducati, tengah, dan pembalap Spanyol Marc Marquez dari Tim Repsol Honda pada balapan MotoGP selama Grand Prix Belanda di Assen, Belanda bagian utara, beberapa waktu lalu.
Foto: AP/Peter Dejong
Pembalap Italia Valentino Rossi dari Movistar Yamaha MotoGP, kanan, mengarahkan sepeda motornya saat dia diikuti oleh pembalap Italia, Andrea Dovizioso dari Tim Ducati, tengah, dan pembalap Spanyol Marc Marquez dari Tim Repsol Honda pada balapan MotoGP selama Grand Prix Belanda di Assen, Belanda bagian utara, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Covid-19 benar-benar membuat jadwal MotoGP berantakan. GP Qatar dibatalkan setelah pemerintah setempat memberlakukan pembatasan kunjungan asing ke negaranya.

 

 

Beberapa jam kemudian, GP Thailand yang masuk jadwal balapan seri kedua ditunda menjadi seri ke-14. Alasannya pun sama dengan Qatar yang pembatasan kunjungan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Terakhir, GP Argentina pun batal digelar.

 

 

Meskipun jadwal MotoGP 2020 terus mundur karena pandemi corona, tetapi Chief MotoGP Carmelo Ezpeleta meyakini perjalanan kompetisi akan tetap menarik, dan tidak ada satupun seri balapan yang dikurangi.

 

"Seperti yang saya katakan dalam konferensi pers di Qatar, ide kami adalah untuk melanjutkan Kejuaraan dengan semua (seri) balapan, itulah tujuan kami," tegas Ezpeleta dilansir Crash, Sabtu (14/3).

 

Selain panggung olahraga sepak bola Eropa, kompetisi balap kuda besi atau MotoGP musim 2020 terpaksa ditunda. Total sudah ada empat seri yang dibatalkan karena wabah Covid-19.

 

Apabila, semua persoalan sudah berjalan dengan lancara, praktis seri balapan perdana baru akan digelar pada 1 hingga 3 Mei mendatang di Sirkuit Jerez, Spanyol.

 

Ezpeleta menambahkan apabila perubahan kalender lebih lanjut dapat dipaksakan oleh situasi perkembangan virus corona tetapi masih berharap untuk menyelesaikan kampanye musim ini secara penuh, meski hal itu diprediksi akan berakhir pada Desember nanti.

 

"Kami berbicara dengan yang lain. Tetapi jika sesuatu tidak dapat diprediksi, kami mengikuti instruksi dengan masing-masing pemerintah dan terutama para promotor. Kami sedang berusaha mengakomodasi semuanya pada saat ini, dalam kontak dekat dengan mereka," sambung dia.

 

Tak ayal, jadwal yang terus mundur membuat fan MotoGP merasa sedikit kecewa, meski sejatinya isu pandemi ini sudah masuk dalam ranah internasional mengacu pada pernyataan WHO. Ezpeleta pun berharap bahwa begitu musim MotoGP 2020 berlangsung, ia tak akan kehilangan minta dan kegembiraan.

 

"Kami mengharapkan musim MotoGP yang fantastis. Kami pikir musim akan luar biasa, dan kami menunggu untuk memulai sesegera mungkin."

 

Pada putaran Qatar, Ezpeleta memastikan MotoGP harus menjalankan minimal 13 putaran untuk dihitung sebagai kejuaraan dunia berdasarkan aturan FIM. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement