REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, menyebut bahwa Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke XXVIII di Kabupaten Jayapura merupakan ajang refleksi diri untuk mengamalkan isi kandungan Alquran dalam kehidupan sehari-hari.
"Kegiatan MTQ merupakan ajang refleksi diri bagi kita semua dalam bertafakur kepada Allah SWT, kemudian kita implementasi dalam kegiatan sehari-hari di masyarakat," katanya usai membuka secara resmi MTQ ke XXVIII di Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (13/3).
Awoitauw mengatakan MTQ juga perlu dimaknai dalam kehidupan bukan hanya semboyan saja, melainkan perlu menata diri agar menjadi insan yang lebih berguna bagi sesama.
"Mari kita perbanyak pola pikir maju dengan membangun wawasan kebangsaan di Bumi Khenambay Umbai yang kita cintai ini. Mari kita suarakan kedamaian dan hidup harmonis sehingga tercipta rasa persatuan dan kesatuan," katanya.
Dia mencontohkan bahwa di beberapa tempat misalnya di Sumatra masih ada perbedaan terkait kehidupan beragama, tetapi di Papua tidak ada dan Kabupaten Jayapura memberi kebebasan untuk mengamalkan agama, sehingga hal ini disumbangkan demi bangsa dan negara.
"Tidak dapat kita mungkiri, keberagaman di Kabupaten Jayapura tidak bisa kita batasi suka atau tidak kita di Sentani, Kabupaten Jayapura sebagai pintu masuk keberagaman itu, karena dari berbagai daerah baik di nusantara hingga luar negeri datang berkunjung kesini," katanya.
Dia mengingatkan jangan ada paham yang sempit akan tetapi mari kita pupuk kebersamaan karena hal ini indah. “Selain itu mari kita tingkatkan kerja sama, sikap toleransi dan komunikasi karena hal-hal ini sangat penting," kata dia.
Ketua LPTQ Kabupaten Jayapura, Abdul Rahman Basri, yang juga Asisten I Setda Kabupaten Jayapura mengatakan bahwa LPTQ Kabupaten Jayapura telah melakukan kegiatan pembinaan kepada TPQ yang ada ditingkat kampung dan distrik, sehingga pada hari ini akan memetik hasil dari kegiatan pembinaan tersebut.
Dia menjelaskan, tujuan kegiatan MTQ adalah guna menciptakan masyarakat yang berakhlak mulia dan madani dalam kehidupan sosial bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Melalui kegiatan MTQ telah memberi sumbangsi terkait program Pemerintah Kabupaten Jayapura berbasis layak anak," katanya.
Abdul menyebutka bahwa kegiatan MTQ itu merupakan kegiatan pembinaan yang menyeluruh dari tingkat distrik dan kampung, dimana MTQ sebagai pusat latihan pembinaan baik secara formal maupun informal.
Menurut dia, LPTQ Kabupaten Jayapura setiap tahun menyelenggarakan kegiatan STQ maupun MTQ, dimana pada tingkat Provinsi Papua, Kabupaten Jayapura beberapa kali meraih juara 2 dan puncaknya pada 2016 lalu kafilah perwakilan Jayapura meraih juara umum pada saat bertindak sebagai tuan rumah.
Dia mengemukakan, pada pelaksanaan MTQ 2016 dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) sehingga Pemerintah Kabupaten Jayapura mencanangkan program "Zona Integritas Kerukunan Umat Beragama".
"Terima kasih atas dukungan Pemerintah Kabupaten Jayapura yang telah memberikan dukungan anggaran sebesar Rp1 miliar hingga Rp 3 miliar setiap tahunnya. Dengan ini kami LPTQ Kabupaten Jayapura berkomitmen akan terus melaksanakan tugas pengembangan dan pembinaan hingga tingkat distrik dan kampung," kata Abdul Rahman Basri.
Ketua Panitia MTQ XXVIII tingkat Kabupaten Jayapura, Sugeng Budiono, mengatakan maksud dan tujuan kegiatan MTQ adalah meningkatkan kualitas iman dan takwa kepada Allah SWT, menjalin ukhuwah Islamiyyah, mengetahui isi kandungan kitab suci Alquran, mengaplikasikan nilai-nilai kandungan Alquran dalam kehidupan bermasyarakat, dan terciptanya qari dan qaria yang berkualitas.
“Dana yang digunakan bersumber dari Pemerintah Kabupaten Jayapura sebesar Rp 475 juta dan dari sumbangan donatur Rp 5 juta," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
