Jumat 13 Mar 2020 22:34 WIB

Anies: Hampir di Seluruh Kecamatan Ada Kasus Corona

Berdasarkan pemaparan Anies, ada 17 pasien positif corona yang tersebar di Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (ilustrasi)
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan pihaknya tidak melakukan penguncian (lockdown). Meski, ia menyebut, kasus corona (Covid-19) sudah tersebar hampir di seluruh kecamatan di Jakarta.

"Dari data gambar ini sudah bisa dibayangkan bahwa hampir di seluruh kecamatan ada kasus sekarang. Jakarta tidak melakukan lockdown," kata Anies setelah menunjukkan gambar sebaran Covid-19 di DKI Jakarta pada konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Jumat (13/3).

Baca Juga

Berdasarkan gambar tersebut, terlihat ada 17 pasien positif Covid-19 yang tersebar di beberapa kecamatan. Yakni, Tanjung Priok (dua kasus), Kelapa Gading (dua), Kramat Jati (satu), Pancoran (satu), Cilandak (satu), Mampang Prapatan (dua), Kebayoran Baru (satu), Kebayoran Lama (dua), Kebon Jeruk (satu), Kembangan (satu), Cengkareng (dua) dan Penjaringan (satu), sementara yang masih menunggu hasil tersebar di hampir seluruh kecamatan Jakarta.

Karena hal tersebut juga, Anies mulai melakukan yang biasa disebut sebagai "social distancing major" atau penjajaran sosial sebagai tindakan pengendalian infeksi nonfarmasi tertentu. Tujuannya, untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit yang sangat menular dengan meminimkan kontak langsung antarmanusia.

"Namun ini makin efektif bila kita mengetahui di mana saja orang-orang yang terkonfirmasi positif Covid-19," kata Anies.

Langkah-langkahnya, kata Anies, pemerintah daerah meminta seluruh masyarakat Jakarta untuk memprioritaskan kegiatan di rumah dan pemukiman sekitar, lalu mengurangi kegiatan di tempat-tempat yang ramai, membatasi interaksi dengan kerumunan, orang-orang banyak dan sebisa mungkin berkegiatan secara lebih terbatas.

"Ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan terburuk penularan," ucap Anies.

Namun, Anies mengatakan imbauan tersebut dikecualikan bagi mereka yang memiliki kegiatan penting dan mendesak. Misalnya, belanja kebutuhan pokok, pemeriksaan medis, atau pemenuhan kebutuhan-kebutuhan penting lainnya.

"Bila tidak penting, bila tidak produktif, di rumah dulu. Ini perlu dilakukan untuk mencegah penularan," ucapnya.

Bukan hanya itu, tempat-tempat wisata dan hiburan di bawah pengelolaan Pemprov DKI Jakarta dan kebijakan HBKB atau Car Free Day ditiadakan untuk dua pekan ke depan sejak Sabtu (14/3). Namun, transportasi umum dan kantor pelayanan masyarakat di semua tingkatan tetap berjalan seperti biasa.

"Ini untuk meminimalkan kegiatan warga di ruang-ruang terbuka yang ramai," kata Anies.

Pemprov DKI juga menyiapkan protokol untuk acara-acara di perkantoran, di perumahan, kegiatan ibadah keagamaan, imbauan protokol kerja jarak jauh dunia usaha dan imbauan penghentian kegiatan yang tidak terlalu mendesak dengan melibatkan pengumpulan orang banyak.

"Itu secara garis besar update. Kami akan terus mengikuti arahan dari Pemerintah Pusat, arahan dari bapak Presiden. Dan kita berharap situasi ini kita bisa tangani dengan sebaik-baiknya dan terus kita bekerja sama dengan semua instansi yang terkait. Itu saja dari saya," kata Anies.

Hingga saat ini yang diumumkan secara nasional, kasus corona yang terkonfirmasi positif ada 69 kasus. Dari jumlah itu 62 kasus masih dalam perawatan, tiga pasien sembuh dan empat kasus meninggal dunia.

photo
WHO Nyatakan Wabah Corona Sebagai Pandemi - (Republika)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement