Jumat 13 Mar 2020 22:10 WIB

Pengelola Ragunan Sosialisasi Penutupan Lewat Medsos

Taman Margasatwa Ragunan ditutup selama dua pekan sebagai antisipasi corona.

Pengunjung mengamati Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) saat berlibur di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Rabu (25/12/2019). (Antara/Galih Pradipta)
Foto: Antara/Galih Pradipta
Pengunjung mengamati Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) saat berlibur di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Rabu (25/12/2019). (Antara/Galih Pradipta)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Taman Margasatwa Ragunan menyebarluaskan informasi penutupan sementara waktu untuk antisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) melalui media sosial (medsos). Taman Margasatwa Ragunan ditutup sementara selama dua pekan.

"Informasi ini disebarluaskan melalui media sosial Ragunan," kata Kepala Satuan Pelaksana Promosi Taman Margasatwa Ragunan, Ketut Widarsono, Jumat (13/3).

Baca Juga

Ketut mengatakan, Ragunan ditutup sementara dari tanggal 14-30 Maret 2020 sesuai dengan Instruksi Gubernur Nomor 16 Tahun 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap risiko penularan infeksi Corona Virus Diseases Covid-19. "Sesuai arahan pimpinan Ragunan tutup dari tanggal 14 sampai dengan 30 Maret 2020," kata Ketut.

Menurut Ketut, selama penutupan sementara, seluruh pegawai Ragunan tetap masuk kerja seperti biasa seperti, hanya petugas tiketing penerima tamu yang dialihkan tugasnya. Selama ditutup, lanjut Ketut, petugas tiketing yang semula melayani pengunjung diberi tugas membersihkan tempat tugas dan sekitarnya.

"Bagi pegawai yang di kantor, para medis, perawat satwa maupun petugas kebersihan tetap bertugas seperti biasa," kata Ketut.

Total ada 700 karyawan di Taman Margasatwa Ragunan, 30 orang di antaranya adalah petugas tiketing. Ketut menambahkan, sebelum ditutup sementara, Taman Margasatwa Ragunan masih dikunjungi oleh pengunjung mayoritas wisatawan domestik.

"Sebelum ditutup masih ada kunjungan, datanya belum kita perbaharui, paling besok," kata Ketut.

Instruksi Gubernur DKI Jakarta No.16 Tahun 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi Corona Virus Diseae (Covid-19). Selain Ragunan, Pemprov DKI menutup destinasi wisata lainnya seperti Kawasan Monas, Ancol, Kawasan Kota Tua, Anjungan DKI di TMII, Taman Ismail Marzuki, PBB Setu Babakan, Rumah Si Pitung, Pulau Onrust, Museum Sejarah Jakarta, Museum Prasasti, Museum MH Thamrin, Museum Seni Rula dan Keramik, Museum Tekst, Museum Wayang, Museum Bahari, Museum Joang '45.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengambil langkah menutup tempat hiburan dan pariwisata secara sementara di Jakarta untuk mengantisipasi wabah corona atau Covid-19, termasuk Kebun Binatang Ragunan dan Ancol. Langkah ini dilakukan sebagai langkah minimalisir interaksi warga, dan mencegah penyebaran virus dengan kontak langsung.

Anies menegaskan, langkah penutupan tempat hiburan lantaran mayoritas pasien positif corona berada di Jakarta dan angkanya terus meningkat. Anies menyebut langkah itu disebut social distancing measure atau tindakan pengendalian infeksi dengan menjaga kontak sosial.

"Mulai sabtu-minggu besok, semua destinasi liburan dan tempat wisata ditutup dua minggu ke depan. Ancol, Monas dan Ragunan tutup. Museum-museum yang dikelola DKI Jakarta tutup. Tujuannya untuk meminimalisir kontak dan kegiatan warga di luar rumah," kata Anies kepada wartawan, Kamis (13/3).

Selama ditutup selama dua pekan Pemprov DKI akan melakukan penyemprotan desinfektan ke tempat-tempat wisata itu. Adapun, untuk tempat hiburan dan pariwisata yang dikelola swasta, Anies memberikan imbauan untuk dilakukan penutupan lebih awal atau membatasi kegiatan operasional.

Anies mengakui tidak bisa melarang perusahaan perusahaan swasta, karena itu bentuknya adalah himbauan. Anies juga mengimbau agar warga Jakarta pada Sabtu dan Ahad, dan dua pekan kedepan, mengurangi kegiatan yang tidak perlu di luar rumah.

"Kami tidak melakukan lockdown, tapi hanya imbauan kepada warga Jakarta agar tidak melakukan kegiatan tidak penting di luar rumah kecuali penting, seperti belanja atau berobat," tegasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement