Jumat 13 Mar 2020 17:15 WIB

Wapres: tak Mungkin Periksa Masyarakat Satu per Satu

Wapres ajak masyaraka peduli terhadap kesehatan dirinya masing-masing.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Presiden Maruf Amin saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (13/3).(Republika/Fauziah Mursid)
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Maruf Amin saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (13/3).(Republika/Fauziah Mursid)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak masyarakat peduli terhadap dirinya masing-masing di tengah merebaknya virus Corona atau Covid-19. Wapres meminta jika masyarakat merasakan gejala-gejala virus tersebut untuk segera memeriksakan kesehatan.

Sebab, Ma'ruf menyebut kebijakan Pemerintah saat ini tidak bisa memeriksa semua orang. Pemerintah kata Ma'ruf, memang telah memperketat jalur masuknya orang dari beberapa negara untuk mencegah penyebaran berlanjut.

Baca Juga

"Tapi kita sendiri kebijakannya tidak mungkin memeriksa semua orang, satu-satu. Karena itu setiap yang diduga itu segera dia memeriksakan diri, merasakan bahwa ada gejala,"  ujar Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (13/3).

Ma'ruf mengatakan, Pemerintah telah menyediakan fasilitas di rumah sakit yang telah ditunjuk untuk menangani kasus Corona di tiap provinsi di Indonesia. Ia juga mengupayakan fasilitas sesuai standar organisasi kesehatan dunia (WHO).

"Rumah sakit dengan kamar-kamar isolasi sesuai standar WHO. itu yang kita lakukan sekarang ini, kita anjurkan kepada pemerintah daerah supaya orang yang merasa ada perbedaan (kesehatan), langsung memeriksakan diri ke RS,"  ujarnya.

Meski demikian, Ma'ruf tidak menampik ada beberapa fasilitas kesehatan di daerah belum memadai. Hal ini setelah ada petugas medis yang tidak menggunakan pakaian hazmat sesuai standar penanganan virus di daerah di Jawa Barat.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu meminta Pemerintah daerah untuk memperbaiki persiapan, mengingat terus bertambahnya jumlah pasien Corona.

"Artinya semua diperbaiki ya, standarnya standar WHO lah yang kita gunakan itu. Jadi kedepan penanganannya akan lebih intensif lah mengingat diduga ada penambahan di beberapa daerah,"  ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement