Jumat 13 Mar 2020 15:08 WIB

Warga Depok Geram Ada Pesta Dangdutan di Pemakaman 

Aksi Dangdutan di area pemakaman membuat warga Depok Geram.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Bayu Hermawan
Kasatpol PP Depok Lienda datangi dan bersihkan sampah di area pemakaman RW 18 Pancoranmas, Kota Depok, Jumat (13/3).(Republika/Rusdy Nurdiansyah)
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Kasatpol PP Depok Lienda datangi dan bersihkan sampah di area pemakaman RW 18 Pancoranmas, Kota Depok, Jumat (13/3).(Republika/Rusdy Nurdiansyah)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Warga Depok geram dengan pesta dangdutan di area pemakaman yang terletak di Jalan Swadaya RW 18, Kelurahan Pancoranmas, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok.  Aksi dari ulah segelintir oknum warga sekitar pemakaman tersebut di videokan dan sempat viral di media sosial (Medsos) yang diunggah di instagram. 

Dalam rekaman video terdengar musik dangdut, terlihat puluhan orang berjoget di area pemakaman. Terlihat juga tenda biru di pemakaman tersebut. "Sudah keterlaluan, nggak beretika, nggak ada rasa menghargai yang mestinya makam itu dirawat, dijaga ketertiban dan kebersihannya," ujar Anton, seorang warga Pancoranmas, Kota Depok, Jumat (13/3).

Anton yang juga sebagai ahli waris makam orang tuanya di pemakaman tersebut meminta aparat kepolisian untuk menindak tegas prilaku oknum-oknum tersebut.  "Ada makam orang tua kami, pastinya kami enggak bisa terima. Enggak etis makam dijadikan tempat berjoget dan mabuk-mabukan, belum lagi suara musik dangdut yang bising, Sudah meresahkan dan menganggu ketertiban umum. Kami minta pihak kepolisian untuk bertindak tegas mengamankan mereka," katanya

Seorang warga Pancoranmas lainnya, Anis yang juga ahli waris sangat geram dengan aksi dangdutan yang berlangsung setiap Sabtu malam atau malam Minggu itu. "Sangat tidak etis dengan joget-joget dan mabuk-mabukan dikuburan. Hormatilah dan berdoalah untuk orang yang sudah meninggal," ucapnya.

Pengurus pemakam warga (Wakaf), Fuad (60) membenarkan adanya aksi dangdutan setiap malam Minggu itu. Puluhan oknum warga menyewa pengamen gerobak dangdut plus penyanyi wanitanya dan berjoget hingga larut malam. 

"Bukan acara hajatan, tapi memang sengaja setiap malam Minggu mereka menyewa pengamen gerobak dangdut. Kami sudah tegur dan mereka cuek," katanya.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok menghimbau warga untuk  tidak menggelar acara musik dangdut di area pemakaman. "Pemakaman itu untuk berziarah, tidak etis," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tempat Pemakaman Umum (TPU) DLHK Kota Depok, A Haris.

Menurut Haris, pemakaman umum di RW 18, Pancoranmas bukanlah milik Pemkot Depok tapi milik warga atau pemakaman wakaf. "Tapi ya namanya makam mestinya kita jaga dan rawat sebagai bentuk penghormatan kepada yang sudah meninggal. Apalagi itu pemakamam muslim, sangat tidak pantas," terangnya.

Satpol PP Kota Depok langsung bertindak dan mendatangi warga memberikan pembinaan dan penyuluhan kebersihan serta menghimbau untuk menjaga makam. "Kami melakukan tinjauan lapangan kaitan pengaduan warga dengan banyaknya sampah  dan pemakaman itu dijadikan dangdutan," ungkap Kasatpol PP Depok Lienda Ratnanurdianny.

Dia menegaskan, dangdutan di pemakaman itu merupakan kegiatan yang tidak baik dan menganggu ketertiban umum. "Jagalah etika di pemakaman, apalagi kita umat muslim tentunya diajarkan bagaimana adab di pemakaman. Kami titipkan kepada pengurus lingkungan untuk melakukan monitoring wilayah khususnya wilayah sekitar dari gangguan ketertiban umum. Kalau masih ada lagi, akan kami tindak dan tertibkan," ujar Lienda. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement