Jumat 13 Mar 2020 14:40 WIB

RS UMM Gelar Sosialisasi Terkait Corona

RS UMM menggelar sosialisasi penyebaran, pencegahan, dan penanganan corona

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
WHO Nyatakan Wabah Corona Sebagai Pandemi(Republika)
Foto: Republika
WHO Nyatakan Wabah Corona Sebagai Pandemi(Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (RS UMM) menggelar sosialisasi penyebaran, pencegahan, dan penanganan virus corona yang dihadiri civitas akademika di kampus setempat. Direktur RS UMM Djoni Djunaedi menjelaskan tentang asal terbentuknya, cara penularan, pencegahan, serta penangan yang bisa dilakukan terkait virus corona.

"Yang lebih penting dilakukan dalam mengantisipasi virus corona adalah menjalankan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) untuk civitas di lingkungan UMM," kata Djoni melalui siaran persnya, Jumat (13/3).

Djoni yang mengutip ahli imunologi Amerika, Anthony Stephen Fauci, menyebut, wabah virus corona adalah pengingat nyata akan tantangan yang sedang muncul dari munculnya kembali patogen infeksi. Kasus ini juga menjadi pengingat perlunya pengawasan terus-menerus, diagnosis yang cepat, dan penelitian yang kuat untuk memahami biologi dasar organisme baru dan pencegahannya.

Dokter spesialis patologi klinik RS UMM, Ungky Agus Setiawan menyebut, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona. Namun, kata dia, penyebarannya bisa dikurangi di antaranya dengan mencuci tangan rutin memakai sabun dan air atau handsanitizer, menghindari menyentuh wajah, gunakan masker di keramaian, serta diet sehat, exercise cukup, dan tidur cukup.

Wakil Rektor II UMM, Nazaruddin Malik menyebut, kampus setempat sebenarnya telah lama mencanangkan konsep management of public health. Konsep itu diaplikasikan dalam jargon green and clean campus, sehingga siap dengan segala krisis, termasuk corona.

"Saya berbahagia kita disadarkan tentang canangan yang telah lama teraplikasikan ke dalam konsep green and clean campus yang sebenarnya multi dimensional. Di samping me-manage building dan lahan, tapi juga ditentukan oleh kesiapan para manusianya untuk menghadapi krisis, misal cirona," kata Nazaruddin.

Nazaruddin mengajak seluruh peserta untuk memahami management public health sebagai kajian interdisipliner. Dia berharap, civitas akademika UMM terus memperagakan gaya hidup sehat, mengantisipasi dan membangun institusi yang kuat, serta tidak membuka peluang untuk terjadinya krisis, semisal saat penyebaran virus corona terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement