Jumat 13 Mar 2020 11:00 WIB

MUI Bahas Penutupan Masjid untuk Mencegah Corona

Masyarakat lebih baik bergotongroyong membersihkan masjid, tak perlu menutupnya.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas menyemprotkan disinfektan saat peluncuran Gerakan Semprot Disinfektan 10.000 Masjid di Masjid Al Munawar, Pancoran, Jakarta, Jumat (13/3). (Republika/Putra M. Akbar)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas menyemprotkan disinfektan saat peluncuran Gerakan Semprot Disinfektan 10.000 Masjid di Masjid Al Munawar, Pancoran, Jakarta, Jumat (13/3). (Republika/Putra M. Akbar)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia tengah melakukan pembahasan terkait penutupan aktifitas sementara masjid sebagai upaya pencegahan wabah corona. Namun demikian, hingga berita ini ditulis belum diperoleh hasilnya. "Komisi fatwa sedang membicarakannya," kata Sekjen MUI, Anwar Abbas kepada Republika.co.id, Jumat (13/3).

Sementara itu Ketua Bidang Kaderisasi dan Kepemudaan Dewan Masjid Indonesia (DMI), Arief Rosyid menilai untuk mencegah penyebaran corona tidak perlu menutup masjid. Menurutnya masyarakat lebih baik bergotongroyong membersihkan masjid.

Baca Juga

"Dengan kewaspadaan yang tinggi seperti gotong royong oleh masyarakat untuk melakukan penyemprotan/desinfektan, menghindari kontak sesama jamaah yang sedang sakit, dan membawa sajadah sendiri, kita rasa tidak perlu untuk menutup Masjid," kata Arief.

Sementara itu Dewan Masjid Indonesia (DMI) meluncurkan gerakan penyemprotan disinfektan untuk sepuluh ribu masjid di Indonesia. Peluncuran gerakan penyemprotan disinfektan itu berlangsung di Masjid Al Munawar Pancoran, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jumat (13/3).

Peluncuran gerakan penyemprotan disinfektan untuk masjid-masjid di Tanah Air itu dihadiri langsung oleh Ketua umum DMI, M Jusuf Kalla dan Sekjen DMI Imam Ad daraquthni. Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla mengatakan gerakan penyemprotan disinfektan itu dilakukan untuk menghindari penyebaran virus corona di lingkungan masjid. Sebab menurutnya penyebaran virus corona terjadi di tempat keramaian karena masjid salah satu tempat orang banyak berkumpul.

"Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Untuk itu DMI Indonesia menargetkan dalam waktu dua bulan penyemprotan disinfektan dapat selesai dilaksanakan khusunya di daerah Jakarta," kata Jusuf Kalla seperti rilis yang diterima Republika.co.id pada Jumat (13/3).

JK juga mengimbau kepada masyarakat yang ingin melaksanakan sholat berjamaah di Masjid untuk membawa sajadah sendiri dari rumahnya masing-masing. Ini sebagai bentuk antisipasi pencegahan penularan wabah virus corona.

Sementara itu negara tetangga, Singapura memutuskan untuk menunda segala bentuk kegiatan yang berfokus pada masjid hingga akhir bulan ini. Ini dilakukan menyusul meningkatnya kasus corona di negara itu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement