Jumat 13 Mar 2020 08:53 WIB

BTN Bagikan Dividen Rp 209 Miliar

Tahun ini BTN menargetkan perolehan laba bersih Rp 3 triliun.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N Mansury (kanan), Komisaris Utama Chandra Hamzah mengecek kesiapan usai meresmikan gedung baru Kantor Wilayah 1 BTN di Bekasi, Jawa barat, Jumat (6/3). (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N Mansury (kanan), Komisaris Utama Chandra Hamzah mengecek kesiapan usai meresmikan gedung baru Kantor Wilayah 1 BTN di Bekasi, Jawa barat, Jumat (6/3). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menargetkan laba bersih sebesar Rp 3 triliun pada tahun ini. Salah satu langkah yang dilakukan perseroan dengan memperbaiki kualitas bisnis sesuai Pedoman Standard Akuntasi 71 (PSAK 71).

Direktur Utama BTN Pahala N Mansury mengatakan pada tahun ini perseroan fokus meningkatkan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), sehingga memiliki pencadangan yang lebih kuat dalam mengantisipasi potensi kerugian atas aset keuangan yang dimiliki. 

Baca Juga

“Per Februari 2020, coverage ratio BTN mencapai lebih dari 100 persen, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 43,42 persen. Adanya PSAK 71 juga akan mendorong perseroan untuk lebih prudent dalam pemberian kredit, sehingga kualitas kredit akan menjadi lebih baik,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (13/3).

Menurutnya peningkatan CKPN menggerus laba 2019, sehingga perseroan memperoleh laba  bersih sebesar Rp 209 miliar yang dialokasikan untuk dividen sebesar 10 persen dari laba  bersih total atau senilai Rp 20,92 miliar. Maka pembagian dividen per lembar saham sebesar Rp 1,98 sementara laba per saham sebesar Rp 19,76. 

Sedangkan dari jumlah laba yang dialokasikan untuk dividen akan disetor ke pemegang saham mayoritas atau pemerintah adalah sebesar Rp 12,55 miliar. Kemudian sekitar 90 persen dari sisa laba bersih akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.

Menapaki tahun ini, perseroan menetapkan beberapa target kinerja, yaitu aset ditargetkan meningkat 6-8 persen, sementara kredit dan pembiayaan tetap tumbuh sebesar 8-10 persen dengan penopang utama kredit pemilikan rumah (KPR).  

“Permintaan rumah masih cukup tinggi dan hal ini didukung pemerintah yang akan menambah subsidi ke sektor perumahan dalam bentuk Subsidi Selisih Bunga (SSB), BTN juga akan mengoptimalkan KPR non subsidi khususnya segmen milenial dan urban dan mengembangkan personal loan dengan penjualan produk secara bundling antara kredit dan tabungan seperti contohnya BTN Solusi yang baru kami rilis,” jelasnya.

Pahala menyambut positif inisiatif pemerintah dalam memberikan stimulus khususnya pada sektor perumahan di tengah perlambatan ekonomi nasional yang terdampak virus corona di Indonesia. Hal ini merupakan dukungan pemerintah terhadap sektor perumahan yang berdampak  pada 172 industri terkait pembangunan perumahan.

“Semoga ini menjadi angin segar bagi industri pembiayaan perumahan sekaligus mendorong semangat para pelaku industri properti untuk membangun rumah dalam rangka mendukung Program Sejuta Rumah,” ucapnya.

Pemasaran produk bundling membuat Bank dengan kode saham BBTN menargetkan Dana Pihak Ketiga (DPK)  tumbuh 13 persen-15 persen, didorong  kenaikan porsi dana murah dari giro dan tabungan. Sedangkan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) ditargetkan membaik kisaran 3,5 persen dengan memperbaiki proses inisiasi kredit dan collection management system dan optimalisasi situs lelang rumah yaitu www.rumahmurahbtn.co.id

“Meskipun laba tahun lalu turun tajam, tahun ini kami optimistis laba Bank Tabungan bisa menembus Rp 2,5 triliun- Rp 3 triliun  dengan menurunkan cost of fund atau biaya dana menjadi 5,27 persen dan mendorong fee based income  tumbuh di atas 17 persen  dibandingkan tahun lalu, kita juga akan mengupayakan penurunan biaya umum dan sebagainya,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement