Kamis 12 Mar 2020 23:04 WIB

Pascacorona, Saudi Berlakukan Sekolah dari Rumah

Mahasiswa mengeluh tentang koneksi Internet yang buruk di daerah mereka.

Rep: Mabruroh/ Red: Agus Yulianto
Varian baru SARS, novel coronavirus dilaporkan telah membunuh tiga orang lagi di Arab Saudi(Arab News)
Foto: Arab News
Varian baru SARS, novel coronavirus dilaporkan telah membunuh tiga orang lagi di Arab Saudi(Arab News)

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Arab Saudi memulai sistem pendidikan jarak jauh pascamewabahnya virus corona. Kerajaan memutuskan menutup sementara sekolah-sekolah dan universitas di seluruh Kerajaan awal pekan ini.

Dilansir dari Arabnews, siswa dan guru menghadapi masalah baru karena harus beradaptasi dengan pengalaman baru belajar secara virtual. Platform pembelajaran virtual internasional Blackboard Learn telah menjadi tren di Twitter Saudi selama beberapa hari terakhir. 

Melalui sistem pembelajaran virtual ini banyak mahasiswa mengeluh tentang koneksi Internet yang buruk di daerah mereka. Masalah juga ditemukan saat mereka masuk ke platform dan hendak mengakses pelajaran, dan kurangnya kemampuan untuk mengunggah tugas atau untuk memahami instruktur.

Masalah lain termasuk kurangnya komitmen serta pengetahuan teknis - baik dari siswa atau guru dan kurangnya dukungan teknis dari universitas.

Situasi ini mendorong instruktur di universitas serta sekolah untuk mempersingkat kursus mereka di semester ini. Serta menunda atau membatalkan beberapa proyek dan tugas yang diberikan kepada siswanya. 

Seorang mahasiswa Desain Grafis di sebuah Universitas Swasta di Jeddah, Bayan Sayf buka suara bagaimana permasalahan ini memengaruhi dirinya.

“Sebagai mahasiswa desain grafis di tahun pertama, pengalaman pendidikan kami lebih dari sekadar pelajaran teori. Kami melakukan banyak pekerjaan manual yang membutuhkan bimbingan langsung satu-satu dari para profesor kami. Situasi ini membuatnya tidak mungkin," ujar Sayf mengatakan kepada Arab News.

“Tugas utama dibatalkan karena kondisi ini, tentu ini akan berdampak pada pencapaian pendidikan saya. Kami kehilangan banyak hal yang sudah kami bayar," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement