Kamis 12 Mar 2020 20:06 WIB

Nunukan Masih 'Dihantui' Banjir Kiriman Malaysia

Banjir kiriman Malaysia hampir setiap tahun terjadi di Nunukan, Kalimantan Utara.

Banjir kiriman Malaysia hampir setiap tahun terjadi di Nunukan, Kalimantan Utara (Foto: ilustrasi banjir Nunukan)
Foto: ANTARA/Rahmad
Banjir kiriman Malaysia hampir setiap tahun terjadi di Nunukan, Kalimantan Utara (Foto: ilustrasi banjir Nunukan)

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Memasuki musim hujan, Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara meminta masyarakat yang bermukim di bantaran Sungai Sembakung agar mewaspadai banjir kiriman dari negara tetangga Malaysia. Wilayah ini seringkali terendam banjir kiriman dari Malaysia setiap tahun serta belum ditemukan solusi untuk mencegahnya.

Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid, mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah bantaran Sungai Sembakung agar bersiap-siap mengantisipasi terjadinya banjir kiriman dari hulu. Sungai Sembakung seringkali meluap akibat kiriman banjir tersebut yang berhulu Nabawan dan Sepulut Negeri Sabah, Malaysia.

Baca Juga

Peringatan Pemkab Nunukan dikeluarkan setelah mendapatkan informasi dari Camat Lumbis Pansiangan pada Selasa (8/3) bahwa daerah di hulu sungai itu telah memasuki musim hujan. Menurut Laura, pengalaman sebelumnya, jika curah hujan sedang tinggi di daerah hulu sungai maka kemungkinan besar wilayah di daerah hilir yang meliputi wilayah di Kecamatan Lumbis dan Sembakung akan mengalami banjir.

"Banjir yang terjadi pada kedua kecamatan di Kabupaten Nunukan ini selalu merendam perkampungan dan fasilitas umum seperti sekolah dan perkantoran," katanya, Kamis (12/3).

Sebagai langkah antisipasi, Laura meminta kepada masyarakat agar bersiap siaga dan mulai mengamankan dokumen dan barang–barang berharga yang dimilikinya di tempat yang aman. Laura juga mengintruksikan agar Pemerintah Kecamatan Lumbis dan Sembakung, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan dan PMI untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan jika sewaktu-waktu terjadi banjir besar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement