Kamis 12 Mar 2020 16:57 WIB

Harga Gula Merah Ikut Melejit di Banyumas

Harga gula merah di berbagai pasar tradisional Banyumas naik cukup tinggi.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengolahan batang sawit menjadi gula merah yang dilakukan Kabupaten Sergai, Rabu (24/7/2019).(dok. Pemkab Muba)
Foto: dok. Pemkab Muba
Pengolahan batang sawit menjadi gula merah yang dilakukan Kabupaten Sergai, Rabu (24/7/2019).(dok. Pemkab Muba)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Melonjaknya harga gula pasir ternyata juga diikuti gula merah atau biasa dikenal sebagai gula jawa. Di berbagai pasar tradisional di Kabupaten Banyumas, harga gula merah saat ini mengalami kenaikan cukup tinggi.

Gula merah yang biasa dijual seharga Rp 12-13 ribu per kilogram kini melonjak hingga Rp 15-17 ribu per kilogram. Sedangkan di tingkat pengepul, gula merah dijual seharga Rp 14 ribu per kg untuk gula jawa yang murni terbuat dari nira kelapa.

''Gula jawa yang beredar di pasar itu jenisnya macam-macam. Ada yang campuran, ada juga yang murni dari kelapa. Yang mahal, ya yang murni,'' jelas Mudakir, pengepul gula merah di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas.

Dia menyebutkan, gula yang tidak murni, juga terbuat dari nira kelapa. Namun dalam proses pembuatannya, dicampur dengan bahan camuran sejenis molase dan gula rafinasi. ''Kalau untuk yang bukan asli, kami menjualnya seharga Rp 12 ribu per kg,'' katanya.

 

Yani (38), pedagang kebutuhan pokok di Pasar Wage, mengaku menjual gula jawa seharga Rp 18 ribu per kg. Dia mengaku tidak tahu gula yang dijual gula jawa murni atau bukan. ''Saya tidak ambil untung banyak, kok. Harga gula merah dari pemasoknya juga sudah mahal, sehingga saya juga menjualnya sudah mahal,'' katanya.

Dia mengaku, setelah harga gula putih mengalami kenaikan cukup tinggi, memang banyak warga yang kemudian membeli gula jawa. Namun dia menyebutkan, kenaikannya tidak terlalu besar. "Karena harga gula jawa juga sudah mahal,'' jelasnya.

Sementara mengenai harga gula pasir, hingga saat ini masih belum beranjak turun. Sejumlah pedagang di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Banyumas, masih menjual seharga Rp 18 ribu per kg. Bahkan di pengecer atau warung-warung di pedesaan, gula pasir dijual seharga Rp 20 ribu per kg.

Rani(54), seorang pedagang warung di Desa Notog Kecamatan Patikraja, mengaku menjual gula pasir seharga Rp 20 ribu per kg. ''Kita kulakan ke pasar harganya sudah Rp 18 ribu per kg. Jadi kita hanya mengambil untung Rp 2.000 per kg,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement