Kamis 12 Mar 2020 15:27 WIB

PM Inggris Pimpin Pertemuan Darurat Bahas Wabah Corona

PM Inggris Boris Johnson akan pimpin pertemuan darurat membahas wabah corona

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
PM Inggris Boris Johnson akan pimpin pertemuan darurat membahas wabah corona. Ilustrasi.
Foto: Reuters
PM Inggris Boris Johnson akan pimpin pertemuan darurat membahas wabah corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dijadwalkan memimpin pertemuan darurat untuk membahas penanganan wabah virus corona pada Kamis (12/3) waktu setempat. Dia diharapkan setuju bergerak ke fase 'penundaan' yang mencakup langkah-langkah lebih ketat dalam merespons wabah.

Menurut seorang juru bicaranya, Johnson akan memimpin pertemuan komite darurat Inggris yang dikenal dengan Cabinet Office Briefing Rooms (COBR). Dalam penanganan wabah Covid-19, Inggris memiliki tiga fase yakni penahanan, penundaan, dan mitigasi.

Baca Juga

Johnson diharapkan menyetujui perpindahan dari fase penahanan ke penundaan. Jika hal itu dilakukan, aktivitas belajar mengajar di sekolah akan dihentikan. Kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan lebih banyak dilakukan di rumah. Pertemuan skala besar harus dikaji atau dipertimbangkan meskipun tidak harus segera disetujui.

Hingga berita ini ditulis, Inggris memiliki 456 kasus Covid-19 dengan delapan korban jiwa. Pertemuan darurat yang dipimpin Boris Johnson dilakukan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan menangguhkan semua penerbangan dari Eropa selama 30 hari.

“Untuk mencegah kasus-kasus baru (Covid-19) memasuki tanah kami, kami akan menangguhkan semua perjalanan dari Eropa ke AS,” kata Trump pada Rabu (11/3) malam waktu setempat dikutip laman BBC.

Trump mengungkapkan penangguhan mulai berlaku pada Jumat (13/3) tengah malam. Menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, mereka yang terkena dampak adalah negara-negara Area Schengen. Negara-negara itu termasuk Austria, Belgia, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia dan Swiss.

Namun Inggris tak terdampak penangguhan tersebut. Dengan demikian, penerbangan dari dan ke AS masih dapat dilakukan.

Saat ini terdapat 1.135 kasus Covid-19 di AS. Jumlah korban meninggal akibat virus itu adalah 39 jiwa. Beberapa wilayah di Negeri Paman Sam telah mengumumkan status darurat perihal penyebaran wabah.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement