Kamis 12 Mar 2020 14:47 WIB

Pemerintah AS Dikritik atas Penanganan Virus Corona

AS dinilai salah mengambil langkah awal menghadapi wabah virus corona.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
(Ilustrasi) Petugas Kesehatan di Rumah Sakit merawat pasien yang diduga terpapar virus corona, ilustrasi
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Hando
(Ilustrasi) Petugas Kesehatan di Rumah Sakit merawat pasien yang diduga terpapar virus corona, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendapat kritik secara luas karena dianggap telah salah dalam mengambil langkah awal menghadapi wabah virus corona jenis baru di negara itu. Penanganan untuk mengendalikan penyebaran juga dinilai lamban, membuat virus terus menyebar, bahkan tidak terdeteksi di Negeri Paman Sam. 

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association pada Senin (9/3) lalu mengatakan terbatasnya jumlah orang yang diperiksa terkait virus ini, serta masalah dengan peralatan pengujian telah memperlambat perjuangan AS menghadapi Covid-19. Pada tahap awal, virus corona jenis baru telah menyebar melampaui kemampuan negara itu untuk menangani wabah. 

Baca Juga

“Pada tahap awal, Covid-19 telah menyebar melampaui kemampuan  bangsa untuk mendeteksinya,” tulis tim pakar dari Universitas Stanford, dilansir New Zealand Herald, Kamis (12/3). 

Menurut tim pakar mengatakan laboratorium di negara itu juga mengalami kesulitan memverifikasi hasil pemeriksaan kesehatan. Hal itu mengacu kepada seorang perempuan yang terinfeksi virus corona jenis baru di Kalifornia dan menolak tes kesehatan, karena merasa dirinya tidak pernah melakukan perjalanan ke China, negara di mana Covid-19 pertama kali ditemukan pada Desember 2019. 

“CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS) pada awalnya juga membatasi akses pengujian pada sekelompok kecil individu dengan paparan yang diketahui. Penundaan penemuan kasus Covid-19 di Kalifornia, diikuti dengan cepat oleh bukti transmisi komunitas di berbagai negara, mengungkapkan kekurangan dari strategi ini,” ujar laporan tersebut lebih lanjut. 

Perempuan dari Kalifornia itu diuji dan dikonfirmasi positif Covid-19. Itu merupakan kasus penularan antar manusia pertama yang diketahui di AS. Laporan itu mengatakan bahwa pengujian luas, bahkan untuk pasien dengan gejala ringan, dapat membanjiri industri kesehatan dan membuatnya lebih sulit bagi pasien dengan gejala parah untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang tepat.

Sebelumnya, Pemerintah AS telah mengkritik upaya awal China untuk mengatasi COVID-19. Bahkan, Pemerintah China dinilai tidak terbuka mengenai penyebaran virus corona jenis baru sejak awal. Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuduh Negeri Tirai Bambu berbagi informasi yang tidak memadai yang menempatkan negara itu terdampak secara ekonomi karena wabah virus. 

Namun, kini Pemerintah AS yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump telah dihadapkan pada pertanyaan mengenai penanganan terhadap penyakit ini, terlebih setelah Wakil Presiden Mike Pence, yang ditugaskan memimpin tanggapan negara terhadap penyakit Covid-19, beberapa waktu lalu mengakui bahwa tidak ada cukup tes diagnostik untuk memenuhi permintaan.

Trump pada Kamis (12/3) hari ini secara resmi mengumumkan bahwa AS akan membatasi perjalanan penumpang dari 26 negara Eropa dan bergerak untuk meringankan biaya ekonomi. Namun, ia belum menjawab pertanyaan tentang pengujian virus corona jenis baru yang menghambat upaya untuk mempelajari berapa banyak orang Amerika telah terinfeksi.

Setelah berhari-hari tampak seperti menyepelekan ancaman virus, Trump menyalahkan Eropa karena tidak bertindak cukup cepat untuk mengatasi wabah corona baru dan mengklaim bahwa area terdampak di AS didominasi oleh wisatawan Eropa. Karena itu, ia perlu melakukan pembatasan, seperti layaknya terhadap China.

"Kami membuat langkah yang menyelamatkan jiwa dengan tindakan awal terhadap China. Sekarang kita harus mengambil tindakan yang sama dengan Eropa,” ujar Trump.

Namun, Trump mengatakan pembatasan tidak akan berlaku untuk Inggris dan akan ada pengecualian untuk warga Amerika yang telah menjalani pemeriksaan yang sesuai. Aturan ini juga tidak berlaku untuk kargo.

Trump mengatakan AS akan memantau situasi untuk menentukan apakah perjalanan dapat dibuka kembali sebelumnya. Sebelumnya, ia mengatakan sepenuhnya siap untuk menggunakan kekuatan penuh dari pemerintah untuk menghadapi tantangan kita saat ini dari virus corona jenis baru. 

Wabah virus corona, dengan gejala seperti virus flu telah merenggut lebih dari 4.500 nyawa di seluruh dunia, telah meluas ke berbagai sektor, khususnya perekonomian. Trump, yang telah dikritik karena tanggapannya terhadap krisis, membuat komentarnya saat bertemu dengan para pemimpin bank AS tentang cara-cara membantu konsumen dan usaha kecil menengah.

Trump juga mengatakan telah mengarahkan untuk memberikan bantuan keuangan yang tidak ditentukan bagi pekerja yang sakit, dikarantina atau merawat orang lain karena virus corona. Pria berusia 73 tahun itu juga meminta Kongres AS untuk mengambil tindakan memperpanjangnya.

Sebelumnya, Trump mengatakan AS akan menunda pembayaran pajak untuk beberapa individu dan pelaku bisnis selama tiga bulan untuk mengurangi dampak wabah virus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement