Kamis 12 Mar 2020 10:23 WIB

Saudi Perluas Larangan Perjalanan ke Eropa dan 12 Negara

Saudi memberi waktu 72 jam kepada warganya untuk kembali ke Arab Saudi.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Andi Nur Aminah
Dua warga negara Arab Saudi mengenakan masker. Penting menggunakan masker di Arab Saudi meski tidak sakit untuk mencegah penularan virus Corona.(AP PHOTO)
Foto: AP PHOTO
Dua warga negara Arab Saudi mengenakan masker. Penting menggunakan masker di Arab Saudi meski tidak sakit untuk mencegah penularan virus Corona.(AP PHOTO)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Jumlah kasus virus Corona (Covid-19) di Arab Saudi bertambah menjadi 45. Karena itulah, dilansir di Arab News, Kerajaan Saudi hari ini Kamis (12/3) menghentikan sementara semua perjalanan menuju dan dari hampir semua negara-negara Eropa dan 12 negara lainnya di Asia dan Afrika.

Negara-negara itu di antaranya negara-negara anggota Uni Eropa yang sebelumnya dihilangkan dari daftar larangan perjalanan pada Senin lalu. Serta negara termasuk Swiss, India, Pakistan, Sri Lanka, Filipina, Sudan, Ethiopia, Sudan Selatan, Eritrea, Kenya, Djibouti, dan Somalia.

Baca Juga

Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan, bahwa warga negara Saudi dan warga negara dari negara-negara yang masuk dalam daftar larangan yang memiliki tempat tinggal yang sah di Kerajaan itu diberikan waktu 72 jam untuk kembali ke Arab Saudi sebelum keputusan penangguhan perjalanan diberlakukan. Selain itu, transportasi melalui semua pelabuhan darat dengan Yordania juga ditangguhkan.

Kecuali, untuk bagian penumpang yang dianggap sebagai 'kasus kemanusiaan' dan untuk lalu lintas komersial dan kargo. Namun demikian, larangan perjalanan itu tidak termasuk petugas kesehatan di Kerajaan dari Filipina dan India, evakuasi, pengiriman dan perjalanan dagang. Namun, tetap mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

Sebelumnya pada Senin (9/3), Kerajaan Saudi menangguhkan perjalanan bagi warga dan penduduk di negara itu ke Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, Bahrain, Lebanon, Suriah, Mesir, Irak, Oman, Italia, Korea Selatan, Prancis, Jerman, Turki, dan Spanyol. Sejak awal Februari, Arab Saudi telah menghentikan perjalanan ke dan dari China, tempat wabah COVID-19 dimulai.

Sebelumnya pada Rabu (11/3), Kementerian Kesehatan Saudi mengatakan kasus terbaru Corona termasuk seorang pria dan seorang wanita yang telah dites dan dikarantina ketika mereka pulang dari Irak. Selain itu, ada seorang gadis berusia 12 tahun di Al-Qatif. Dia diyakini tertular virus itu dari kakeknya, yang baru-baru ini kembali dari Iran.

Sementara itu, 21 kasus melibatkan orang-orang Mesir yang melakukan kontak dengan pengunjung dari negara asal mereka yang diuji positif virus Corona. Dari 45 orang yang terinfeksi Corona, satu telah pulih dan selebihnya berada dalam isolasi. Mereka tengah menerima perawatan kesehatan sesuai dengan praktik yang disetujui.

Sebelumnya, Kemenkes Saudi telah mengumumkan pasien yang telah dinyatakan aman itu adalah warga saudi yang pada 2 Maret 2020 merupakan orang pertama yang dinyatakan positif Covid-19.

Kementerian Kesehatan Saudi mengulangi seruannya bagi siapa saja yang baru-baru ini mengunjungi negara tempat virus corona menyebar untuk segera menghubungi pusat layanan dengan menelepon nomor bebas pulsa di 937. Selain itu, pihaknya menyerukan agar masyarakat yang khawatir tentang virus itu, atau ingin lebih banyak informasi tentang virus dan tindakan pencegahan yang dapat diambil, untuk menghubungi kementerian ini. Mereka menekankan bahwa hanya sumber resmi yang dapat diandalkan untuk memberikan informasi yang akurat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement