Kamis 12 Mar 2020 08:23 WIB

Inggris Siapkan Rp 553,4 T Ringankan Ekonomi Akibat Corona

Inggris umumkan paket kebijakan, termasuk penangguhan pajak properti.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolandha
Papan informasi bertuliskan imbauan mengenai virus corona terlihat di dalam stadion saat pertandingan lanjutan liga Inggris antara Liverpool melawan Bournemouth, Sabtu (7/3).Inggris mengumumkan dana senilai 30 miliar poundsterling atau sekitar Rp 553,4 triliun untuk meringankan dampak ekonomi dari virus corona
Foto: Reuters/Carl Recine
Papan informasi bertuliskan imbauan mengenai virus corona terlihat di dalam stadion saat pertandingan lanjutan liga Inggris antara Liverpool melawan Bournemouth, Sabtu (7/3).Inggris mengumumkan dana senilai 30 miliar poundsterling atau sekitar Rp 553,4 triliun untuk meringankan dampak ekonomi dari virus corona

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris mengumumkan dana senilai 30 miliar poundsterling atau sekitar Rp 553,4 triliun untuk meringankan dampak ekonomi dari virus corona setelah bank sentral Bank of England memangkas suku bunga pada hari Rabu (11/3). Bank of England bergabung dengan banyak negara lain dalam memangkas suku bunga, setengah poin persentase, dan mengumumkan dukungan untuk pinjaman bank.

Inggris juga meluncurkan rencana stimulus ekonomi sebesar 30 miliar pound ketika Menteri Keuangan baru Rishi Sunak mengatakan ekonomi menghadapi dampak signifikan dari penyebaran virus. Bahkan jika itu kemungkinan bersifat sementara.

"Hingga seperlima populasi usia kerja bisa harus tidak bekerja pada satu waktu. Dan rantai pasokan bisnis sedang terganggu di seluruh dunia," kata Sunak dalam pidato anggaran tahunan kepada parlemen, Rabu.

Dia mengumumkan paket langkah-langkah untuk membantu perusahaan menghadapi krisis arus kas. Termasuk, penangguhan pajak properti selama setahun yang dibayarkan oleh perusahaan-perusahaan kecil. Sistem kesehatan dan layanan publik lainnya akan menerima tambahan 5 miliar pound untuk membantu melawan penyebaran virus corona.

Lebih dari 119.100 orang telah terinfeksi oleh virus corona di seluruh dunia dan 4.298 telah meninggal, sebagian besar di China, menurut penghitungan Reuters. Jumlah kasus yang dikonfirmasi di Inggris telah meningkat menjadi 456, naik dari 373 sehari sebelumnya, kata kementerian kesehatan pada Rabu (11/3). Korban tewas sebanyak enam orang.

Italia memiliki 10.149 kasus dan 631 kematian. Iran telah memiliki 9.000 kasus dan 354 kematian. Amerika Serikat memiliki 975 kasus dan 30 kematian.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement