Kamis 12 Mar 2020 00:13 WIB

Eks Kiper Timnas Inggris: Tottenham Kehilangan Identitas

Tottenham kalah agregat 0-4 dari RB Leipzig di 16 besar Liga Champions.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Israr Itah
Jose Mourinho menghibur Luca Moura usai laga leg kedua perdelapan Final Liga Champions antara RB Leipzig melawan Tottenham Hotspur di Red Bull Arena, Leipzig, Jerman, Rabu (11/3) dini hari.(Annegret Hilse/Reuters)
Foto: Annegret Hilse/Reuters
Jose Mourinho menghibur Luca Moura usai laga leg kedua perdelapan Final Liga Champions antara RB Leipzig melawan Tottenham Hotspur di Red Bull Arena, Leipzig, Jerman, Rabu (11/3) dini hari.(Annegret Hilse/Reuters)

REPUBLIKA.CO.ID, LEIPZIG -- Mantan kiper tim nasional (timnas) Inggris Robert Green menilai Tonttenham Hotspur tidak hanya kehilangan penyerang di lini depan, namun juga identitas dalam pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions kontra RB Leipzig, Rabu (11/3) dini hari WIB.  Spurs harus gigit jari karena ditaklukkan tiga gol tanpa balas, menjadikan anak asuh Jose Mourinho pulang ke Inggris dengan kekalahan aggregat 0-4. 

Green hadir langsung ke Leipzig sebagai komentator untuk BBC Radio. Ia mengatakan, Mourinho harus segera memperbaiki citra Tottenham saat menghadapi Manchester United, akhir pekan nanti. 

Baca Juga

"Spurs kehilangan identitas dan tidak menemukan cara efektif ketika Harry Kane dan Son Heung-min sedang cedera," ujarnya, dikutip dari BBC

Selain lini depan, Green juga menilai pertahanan Tottenham sangat rapuh. Dalam statistik pertandingan, RB Leipzig mencatat 10 kali peluang dan empat di antaranya tepat sasaran. 

"Ketika mereka tertinggal 0-1 setelah laga berjalan 10 menit, harapan mereka menuju perempat final sudah berakhir. Apalagi mereka kembali kebobolan setelah itu," ucapnya. 

Green memberi saran agar pemain Spurs mengurangi kesalahan individu di atas lapangan. Sebab, ia masih melihat kekeliruan juga dilakukan oleh sang penjaga gawang, Hugo Lloris. 

"Mereka harus menghentikan kesalahan individu. Mereka harus membuat tim lawan frustrasi. Menghadapi Leipzig, saya awalnya sempat berpikir mereka masih memiliki kesempatan," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement