Rabu 11 Mar 2020 23:01 WIB

DAOP 1 Minta Penumpang KRL Jaga Diri dan Orang Lain

DAOP 1 melakukan sosialisasi pencegahan tersebarnya corona pada penumpang.

DAOP 1 Minta Penumpang KRL Jaga Diri dan Orang Lain. Sejumlah calon penumpang KRL memadati stasiun Manggarai, Jakarta.
Foto: Republika/Thoudy Badai
DAOP 1 Minta Penumpang KRL Jaga Diri dan Orang Lain. Sejumlah calon penumpang KRL memadati stasiun Manggarai, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta meminta dukungan atau kerja sama dari penumpang agar sama-sama menjaga diri dan orang lain menyusul tersebarnya foto risiko penyebaran Covid-19 di Kereta Rel Listrik (KRL).

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa saat dihubungi mengatakan terus berkoordinasi dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sebagai manajemen KRL dan PT Raillink sebagai manajemen kereta bandara terkait antisipasi penyebaran virus corona (Covid-19).

Baca Juga

"Namanya kereta api, ini kan transportasi publik yang pasti ada potensi itu karena tempat orang berkumpul banyak. Apalagi berbicara mengenai KRL Jakarta-Depok-Bogor yang disebut dalam data itu," kata Eva, Rabu (11/3).

Yang terpenting, kata Eva, PT KAI Daop 1, KCI dan Raillink sudah melakukan sejumlah sosialisasi kepada penumpang, namun perlu adanya kerja sama dari pengguna. "Karena di area transportasi publik seperti ini, upaya pencegahan perlu kerja sama dari penumpang juga ini yang kami lakukan dalam mengedukasi," katanya.

Edukasi masyarakat dalam upaya pencegahan itu, pertama, imbauan memanfaatkan fasilitas publik di stasiun untuk membersihkan tangan seperti di toilet dan mushala. Kedua, membudayakan agar beretika dalam menggunakan transportasi publik dengan cara menggunakan masker bagi yang sedang sakit flu atau batuk.

Ketiga, mendorong kesadaran diri bagi masyarakat yang sakitnya parah tidak memaksakan diri memakai transportasi publik. Eva mengatakan KAI melakukan pembersihan rutin setiap hari bagi semua kereta baik kereta jarak jauh, KRL maupun kereta bandara dengan menggunakan disinfektan dan juga mempersiapkan cairan pembersih tangan (hand sanitizer). Selain itu, mempersiapkan fasilitas stasiun seperti memastikan ketersediaan sabun dan air.

"Dari sisi kami, kami lakukan hal yang bisa dilakukan semaksimal mungkin. Tapi kan balik lagi misal habis dibersihkan terus ada orang tiba-tiba habis flu meper, nah ini yang kami ajak," katanya.

Artinya, harus ada kerja sama dari pengguna untuk sama-sama menjaga diri dan orang lain. Adanya foto tersebut, Eva mengaku tidak membuat khawatir PT KAI menyebabkan turunnya jumlah penumpang. "Tidak sih, kami positif saja. Artinya kalau masyarakat teredukasi dengan baik, kami yakin kita sama-sama bisa saling menjaga dan bisa beraktivitas seperti biasa," kata Eva.

Terkait data yang diketahui merupakan dari Pemprov DKI Jakarta, Eva mengatakan dirinya masih belum mengetahui dasar pembuatan data tersebut. "Mungkin karena transportasi publik ya, terkait data itu mungkin bisa ditanyakan pada DKI ya, melihatnya dari sisi apa," kata Eva.

Dalam foto yang tersebar itu, terlihat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang memaparkan sebuah slide yang di bagian atasnya tertulis "Waspada Risiko Covid-19 Via Transportasi Publik" dalam sebuah rapat yang terdapat pengarahan Gubernur DKI Jakarta mengenai antisipasi penyebaran Covid-19 pada Rabu pagi. Dalam slide itu, tertulis sebuah pernyataan ada risiko penyebaran dalam moda transportasi KRL.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement