Rabu 11 Mar 2020 16:36 WIB

Kubu Amien Rais akan Layangkan Gugatan Hukum

Kubu Amien mengaku sudah mendapat dukungan dari 150 DPW dan DPD PAN.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Mantan Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais bertemu dengan sejumlah tokoh PAN.(Dok Istimewa )
Foto: Dok Istimewa
Mantan Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais bertemu dengan sejumlah tokoh PAN.(Dok Istimewa )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Buntut kekisruhan di Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) masih berlanjut. Salah satu pendiri PAN, Putra Jaya Husin yang berada di kubu Amien Rais mengatakan, mereka akan segera melayangkan gugatan.

"Sedang fokus mempersiapkan gugatan hasil kongres, terhadap proses kongres, ke pengadilan," ujar Putra Jaya saat dihubungi, Rabu (11/3).

Baca Juga

Ia mengklaim, langkah tersebut sudah didukung oleh sekitar 150 DPW dan DPD PAN. Mereka juga mendorong Amien untuk membentuk PAN Reformasi. "Kalau sekarang ini sudah lari dari cita-cita didirikannya PAN. Ada desakan dari bawah (membentuk PAN Reformasi)," ujar Putra.

Hal senada juga diungkapkan Ketua DPW PAN Sulawesi Barat, Muhammad Asri Anas. Amien saat ini masih fokus untuk menggugat hasil Kongres V PAN.

Rencananya, mantan Ketua MPR itu dan Mulfachri Harahap akan mengajukan gugatan pekan ini. "Pak Amien dan Mulfachri minggu ini memasukkan gugatan ke pengadilan, menggugat proses kongres yang tidak benar," ujar Asri.

Terkait usulan PAN Reformasi, ini karena partai berlambang matahari itud dianggap sudah semakin jauh dari tujuan awal pendiriannya. Apalagi, Amien disebut belum pernah diajak berkomunikasi untuk menyusun kepengurusan.

"Jadi ibarat pendiri rumah dikeluarkan dari rumah secara tidak terhormat," ujar Asri.

Di sisi lain, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas menegaskan bahwa partainya akan segera bersatu. Menurutnya, iklim politik panas yang tengah terjadi di internal PAN merupakan hal yang lumrah dalam demokrasi. Apalagi ia mengakui bahwa Kongres V merupakan forum yang tak terpuji, karena adanya bentrok fisik.

"Mohon maaf kadang bangku kena sasaran juga. Tapi itu demokrasi begitu, sampai menuju demokrasi yang matang," ujar Zulhas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement