Rabu 11 Mar 2020 14:28 WIB

Mahathir Nyatakan Muhyiddin akan Didukung Parlemen

Muhyiddin Yassin akan selamat dari mosi tidak percaya di parlemen

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Muhyiddin Perdana Menteri dari Gerakan Sheraton. Mahathir Mohamad mengatakan Muhyiddin Yassin akan selamat dari mosi tidak percaya di parlemen. Ilustrasi.
Foto: Republika
Muhyiddin Perdana Menteri dari Gerakan Sheraton. Mahathir Mohamad mengatakan Muhyiddin Yassin akan selamat dari mosi tidak percaya di parlemen. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin akan selamat dari mosi tidak percaya di parlemen. Demikian kata penantang sekaligus mantan perdana menteri Mahathir Mohamad dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Rabu (11/3).

Sebagai politisi veteran, Mahathir memimpin Malaysia sejak 1981 hingga 2003. Ia secara mengejutkan kembali berkuasa pada 2018 mengalahkan aliansi pemerintah yang selama lebih dari 60 tahun ia sendiri pimpin sebagai perdana menteri.

Baca Juga

Namun tugas terakhir pria berusia 94 tahun itu sebagai perdana menteri berakhir dengan pengunduran dirinya yang mengejutkan pada 24 Februari 2020. Pengunduran diri dilakukan sehari setelah beberapa mitra koalisinya terlihat dalam pembicaraan dengan lawan-lawannya.

Dalam wawancara dengan surat kabar berbahasa Melayu, Sinar Harapan, Mahathir mengatakan dirinya tidak lagi memerintah mayoritas di parlemen setelah beberapa pendukung meninggalkannya untuk bergabung dengan Muhyiddin. "Kami memiliki lebih dari 114 kursi, tetapi sekarang menjadi kurang," kata dia.

"Itu tidak akan berhasil," ia menjawab tentang mosi tidak percaya.

"Ini karena dia telah membawa orang-orang saya ke sisinya," kata Mahathir.

Mahathir akan membutuhkan dukungan dari setidaknya 112 anggota majelis rendah parlemen untuk memenangi pemilu. Koalisi Pakatan Harapan, yang mencakup saingan lamanya Anwar Ibrahim, telah bersumpah untuk memberikan suara kepercayaan di parlemen ketika ia kembali pada 9 Maret 2020. Namun, Muhyiddin sejak itu menunda pembukaan parlemen dua bulan.

Perubahan politik di Malaysia dalam beberapa hari terakhir telah membuat kekuatan lama kembali menegaskan diri. Muhyiddin, mantan menteri dalam negeri di kabinet Mahathir, bergandengan tangan dengan partai lama yang berkuasa UMNO yang kalah dalam pemilu untuk pertama kalinya pada 2018. Muhyiddin juga berkoalisi dengan partai Islam PAS untuk membentuk koalisi baru.

Raja Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah menunjuk Muhyiddin sebagai perdana menteri pada 29 Februari lalu. Raja menyatakan keyakinannya bahwa Muhyiddin mungkin mendapat dukungan mayoritas di parlemen.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement