Rabu 11 Mar 2020 13:04 WIB

Sultan Arief Minta Raja Belanda Kembalikan Bendera Asli Cirebon

Kasultanan Kasepuhan Cirebon meminta Belanda mengembalikan bendera Cirebon asli.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

CIREBON, AYOBANDUNG.COM -- Kasultanan Kasepuhan Cirebon meminta Kerajaan Belanda mengembalikan bendera Cirebon asli yang ada di Negeri Kincir Angin tersebut.

Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat meyakini, bendera Cirebon asli yang berusia setidaknya 500 tahun sampai kini masih berada di Belanda.

"Menurut catatan, bendera Cirebon yang asli ada di Belanda, usianya sekitar 500 tahun. Sedangkan duplikatnya disimpan di Museum Tekstil di DKI Jakarta," paparnya, Rabu (11/3/2020).

Menurutnya, pengembalian bendera Cirebon asli penting karena sangat bernilai sejarah. Selain bersejarah, bendera itu dipandang sebagai kebanggaan masyarakat Cirebon.

AYO BACA : Wabah Virus Corona, 14 Orang di Kabupaten Cirebon Diawasi dan Dipantau

Bendera-Cirebon

Bendera Cirebon asli.

Untuk memunculkan kebanggaan, sekaligus pengetahuan generasi muda ihwal bendera Cirebon yang digunakan di masa silam, pihaknya membuat bendera baru dengan mencontoh bendera yang tersimpan di Museum Tekstil. Di luar itu, dia mengakui, belum melakukan langkah-langkah lain sebagai upaya pengembalian bendera asli dari Belanda.

"Kami baru membuat bendera baru yang mencontoh dari Museum Tekstil. Belum ada langkah-langkah lain," tuturnya.

AYO BACA : Selain Corona, Penyakit Ini Cemaskan Masyarakat Cirebon

Selain bendera Cirebon yang asli, Arief yang juga Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) ini pula mengusulkan pengembalian pusaka-pusaka keraton se-Nusantara.

Bukan hanya pusaka, seluruh dokumen dan naskah kuno yang ada di Belanda pun diharapkannya dikembalikan. "Serta pengembalian benda-benda cagar budaya lain," tambahnya.

Saran pengembalian itu sendiri, dinilai pihaknya, sebagai implementasi dari permohonan maaf Raja Belanda, Willem Alexander, saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, Senin (9/3/2020).

Permohonan maaf itu disampaikan Raja Alexander kala diterima Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, kepada bangsa Indonesia atas kolonialisme yang pernah dilakukan Pemerintah Belanda di masa lalu.

Selain menyampaikan permohonan maaf, Raja Willem yang dalam kunjungannya didampingi sang istri, Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti, juga mengembalikan keris Pangeran Diponegoro kepada Pemerintah RI.

Arief menyatakan, keraton-keraton se-Nusantara merasakan kepahitan dan kesakitan selama 350 tahun penjajahan Belanda. Namun, pihaknya tetap menyambut baik permintaan maaf maupun pengembalian keris tersebut.

"Kami sambut gembira (pengembalian keris). Permintaan maaf beliau (Raja Willem) juga kami hargai dan apresiasi," ungkap Arief.

AYO BACA : Diguyur Hujan Terus-menerus, Sejumlah Jalan di Cirebon-Indramayu Berlubang

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement