Rabu 11 Mar 2020 11:21 WIB

Surabaya Tolak Kapal Pesiar MV Columbus Bersandar

Kunjungan kerja wali kota Surabaya ke luar negeri juga dibatalkan akibat virus.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Kapal pesiar MV. Albatros berbendera Bahamas bersandar di Pelabuhan Gili Mas, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, NTB, Senin (9/3/2020).(Antara/Ahmad Subaidi)
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Kapal pesiar MV. Albatros berbendera Bahamas bersandar di Pelabuhan Gili Mas, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, NTB, Senin (9/3/2020).(Antara/Ahmad Subaidi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menolak kapal pesiar yang akan bersandar di Kota Pahlawan. Setelah sebelumnya menolak bersandarnya kapal pesiar Viking Sun, Pemkot Surabaya juga menolak kapal MV Columbus yang rencananya bersandar di Kota Surabaya pada 12 Maret 2020. Keputusan itu diambil atas masukan dan saran dari warga, untuk menghindari penyebaran virus corona.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Surabaya Ikhsan mengatakan, penolakan sandarnya kapal pesiar MV Columbus, dalam upaya meminimalkan risiko kontaminasi dari segala sumber terinfeksi virus corona. Utamanya demi melindungi warga Kota Surabaya.

Baca Juga

“Jadi, warga sudah mulai resah karena rencana kedatangan kapal pesiar ini, sehingga kami memutuskan untuk tidak menerima kunjungan kapal pesiar ini,” kata Ikhsan di Surabaya, Rabu (11/3).

Menurut Ikhsan, keputusan itu sudah melalui rapat koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam penerimaan kapal pesiar. Termasuk pihak Syahbandar, KKP, Imigrasi, Bea Cukai, PT Pelindo, dan berbagai pihak yang terlibat dalam penerimaan kapal pesiar itu.

“Hasil dari rapat itu, Pemkot Surabaya menunda sementara (menolak) kunjungan wisata penumpang maupun kru kapal pesiar di wilayah Kota Surabaya,” kata dia.

Setelah ada keputusan dan rapat koordinasi itu, kata Ikhsan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga akan mengirimkan surat penundaan kunjungan kapal pesiar itu. Surat itu akan dikirimkan kepada Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, CEO Regional Jawa Timur PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).

Dalam surat tersebut, lanjut Ikhsan, sebenarnya Pemkot Surabaya mengapresiasi rencana kedatangan kapal pesiar itu untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Kota Surabaya. Namun, karena memperhatikan masukan dan saran dari berbagai elemen masyarakat dan untuk melindungi warga, maka untuk sementara waktu Pemkot tidak dapat menerima kunjungan kapal pesiar tersebut.

“Sebenarnya, kami juga sudah menyiapkan berbagai acara internasional yang biasa mengundang tamu-tamu dari luar negeri, tapi semua itu dibatalkan dulu karena khawatir terhadap virus corona ini,” ujar Ikhsan.

Selain itu, Ikhsan mengungkapkan, adanya rencana kedatangan kementerian dari luar negeri untuk berkunjung ke Surabaya. Namun rencana tersebut turut dibatalkan karena khawatir ada penyebaran virus corona. Kunjungan-kunjungan kerja Risma yang urgent ke luar negeri juga turut dibatalkan akibat virus ini.

“Semua pembatalan itu dilakukan sebagai wujud antisipasi. Sebab, apabila satu aja jebol, akan membuat kekhawatiran kepada semua masyarakat di sekitarnya. Semoga Surabaya selamat dari virus ini,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement